Bisnis.com, JAKARTA — Rencana PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia masih berjalan. Perusahaan sedang menyelesaikan rencana penawaran umum perdana (IPO) seiring dengan pertumbuhan kapitalisasi pasarnya. 

Sekretaris Perusahaan Inalum Mahyaruddin Ende mengatakan IPO merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pendanaan terkait agenda ekspansi perseroan saat ini.

Namun mengenai waktu pelaksanaannya, tentunya kami akan melakukan kajian menyeluruh terlebih dahulu sebelum memaparkannya dan mendapatkan persetujuan pemegang saham, kata Ende saat dihubungi Bisnis, Selasa (20/82024). 

Ende menambahkan, saat ini perseroan sedang berupaya meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan teknologi. Dengan cara ini, Inalum dapat menjadi pemimpin pasar di industri aluminium sekaligus memperluas jangkauan pasarnya saat ini. 

Seperti diketahui, Inalum saat ini sedang menyelesaikan proyek Smelter Alumina Refinery (SGAR) Tahap I, Mempawah, Kalimantan Barat.

Proyek kilang bauksit ini merupakan perusahaan patungan antara Inalum yang memiliki 60% saham dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang memegang sisa 40% properti. 

SGAR Mempawah tahap I dengan nilai investasi US$ 831,5 juta direncanakan meningkatkan kapasitas produksi smelter alumina (SGA) menjadi 1 juta ton, dengan kapasitas serapan bauksit di hulu sebesar 3 juta ton.

Di sisi lain, ANTM bersama Inalum berencana melanjutkan pengerjaan SGAR Mempawah untuk Tahap II, dengan potensi tambahan kapasitas produksi alumina yang akan mencapai 1 juta ton hingga 2 juta ton setelahnya. Pada saat yang sama, kebutuhan investasi untuk proyek tahap kedua tidak berbeda dengan kebutuhan investasi untuk tahap I.

“Diharapkan Inalum juga dapat lebih fokus dalam meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan teknologi sehingga kedepannya dapat menjadi market leader aluminium dan meningkatkan pangsa pasarnya,” ujarnya.

Head of Portofolio dan Pengembangan Bisnis MIND ID Dilo Seno Widagdo menegaskan, rencana IPO Inalum masih dalam tahap kajian. Setelahnya, hasil kajian akan diserahkan ke Kementerian BUMN untuk mendapat persetujuan. 

“Rencana IPO Inalum masih dalam tahap kajian dan tentunya perlu persetujuan Kementerian BUMN,” ujarnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel