Bisnis.com, AMLAPURA – Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk alami yang sehat tanpa bahan kimia, permintaan terhadap produsen kosmetik yang menggunakan bahan alami produksi Sensatia Botanical semakin meningkat.

Sensatia telah memproduksi kosmetik di Desa Jasri Kabupaten Karangasem selama 24 tahun dan telah berkembang pesat dengan 35 toko di Bali, Jakarta, Bandung, Medan, Lombok dan Malaysia. Penjualan terus tumbuh sebesar 30% hingga 50% (year-over-year) setiap tahunnya. Sebagian besar penjualan di pasar dalam negeri kemudian diekspor ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan Jepang.

CEO sekaligus pendiri Sensatia Michael Lorenti menjelaskan bahwa kunci sukses produk Sensatia adalah kualitas kosmetik yang dijual. Meski lebih mahal dibandingkan produk lain, baik dalam negeri maupun impor, Sensatia tetap diminati masyarakat karena sepenuhnya alami dan tidak mengandung campuran bahan kimia.

Michael mengaku tidak pernah khawatir soal harga karena produknya sudah memiliki pangsa pasar yang besar.

“Kita bisa tumbuh 30% setiap tahunnya dan kita bisa bertahan meski di masa epidemi. Retail kita masih buka dan penjualan online tetap berjalan. Hanya penjualan hotel dan SPA saja yang turun karena tidak ada tamu hotel sama sekali di masa epidemi. . “Awalnya kami tidak pernah khawatir soal harga, seperti kata teman saya yang orang Jepang, produk kami hanya perlu berada di tangan orang yang tepat,” jelas Michael kepada Bisnis seperti dikutip, Senin (19 Agustus 2024).

Sensatia juga berencana membuka lebih banyak toko di luar Bali, khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Tanggerang, Depok dan Jabodetabek untuk memperluas jangkauan pasar. Michael mengatakan potensi pasar Indonesia masih besar.

Michael bercerita, awalnya ia mendirikan Sensatia karena membutuhkan sabun berbahan alami yang sulit didapat saat ia berkunjung ke Bali pada tahun 1999.

Ia melihat masyarakat di Desa Jasri banyak memanfaatkan hasil alam seperti boreh, namun tidak dijual di pasar. Michael dan rekan-rekannya kemudian mulai belajar membuat sabun dari bahan alami sehingga mereka harus merantau ke Singapura untuk mencari referensi tentang sabun.

Awalnya sabun tersebut hanya untuk digunakan oleh dirinya dan keluarganya, namun belakangan Michael mengetahui bahwa sabun tersebut dapat dipasarkan secara luas karena teman-temannya juga memiliki permintaan terhadap produk tersebut. Dengan dorongan dari keluarga dan teman, Michael kemudian mulai menjual dalam jumlah terbatas. Produksinya juga meningkat karena meningkatnya permintaan dari wisatawan mancanegara.

Ekspor ke Jepang bermula ketika Michael kebetulan bertemu dengan seorang pengusaha pemasok perlengkapan hotel di Jepang saat berkunjung ke Karangasem.

Pengusaha melihat produk Sensatia bagus dan layak dijual di Jepang, sehingga ia mencoba membawa produk tersebut ke Jepang. Hasilnya sangat laris, kemudian produk Sensatia rutin diekspor ke Jepang setiap tiga bulan sekali. Selain ke Jepang, Michael juga mengekspor produknya ke Amerika Serikat.

Seiring berjalannya waktu, produk Sensatia pun mulai populer di pasar Indonesia, terlihat dari banyaknya wisatawan domestik yang membeli produk Sensatia saat berwisata di Bali kemudian melakukan repeat order atau pemesanan ulang secara online.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel