Bisnis.com, Jakarta – Wakil Menteri Telekomunikasi (Wamenkominfo) Angara Prabowo hanya punya waktu 2 bulan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Angga diperkirakan menggantikan Budi Ari Chettidi sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo. 

Tesar Sandikapura, pengamat ekonomi digital dan Ketua Umum Komunitas Pemberdayaan Digital Indonesia (IDEC), berharap Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru dapat membawa perbaikan di sektor teknologi informasi dan komunikasi. 

Mereka memperkirakan Prabowo Subianto akan mempertahankan Angga sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika atau menggantikan Budi Ari Chettidi dengan Angga sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru. 

Saya kira dia akan terus menjabat Wakil Menteri atau setidaknya Menteri Komunikasi dan Informatika. Namun redistribusi tidak boleh terjadi lagi di era Prabowo. “Wamenkominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika sebaiknya diisi oleh orang yang paham teknisnya,” kata Tesser kepada Bisnis, Senin (19/8/2024).  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan telah menunjuk Anka Raga Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) baru bersama Budi Ari Chetiadi. Ang Raga menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika bersama Nesar Patria. 

Sementara itu, Angga akan membantu Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi menangani sejumlah permasalahan terkait regulasi terkait kecerdasan buatan (AI), turunan dari Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang mulai berlaku. tahun 2012. Oktober. . 

Sementara itu, Presiden Indonesia Cyber ​​Security Forum (ICSF) RT Sudeja meyakini Wamekominfo akan fokus pada isu keamanan siber. Untuk menjaga keamanan digital Indonesia, Wakil Menteri Telekomunikasi dan Informatika harus mengambil pandangan komprehensif terhadap masalah keamanan siber. 

Menurutnya, serangan siber kini melibatkan kelompok besar dan terukur. Oleh karena itu, serangan-serangan ini harus ditangani secara komprehensif. 

Selain itu, Indonesia harus memiliki peta jalan yang jelas untuk mengembangkan sumber daya manusia guna menghadapi serangan siber yang terus berkembang dan berubah.

“Susunan tim hacking saat ini adalah. “Sekarang AI sudah diretas, sulit dideteksi,” kata RT. 

Serangan siber terakhir pada pemerintahan Joko Widodo dikenal dengan nama serangan siber PDNS 2 Surabaya. Ratusan sistem pemerintahan terganggu akibat serangan ini. Sampai sekarang sistem ini atau bahkan setelah 2 bulan sistem ini belum diperbaiki. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel