Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat suara terkait rekor tertinggi IHSG pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (14/08/2024). 

IHSG ditutup Rabu (14/08/2024) diperdagangkan menguat 1,08% pada 7436.039. Level tersebut merupakan rekor baru IHSG setelah ditutup di atas rekor sebelumnya sebesar 7.433 pada 14 Maret 2024. 

Pada level tersebut, IHSG menguat 2,24% year-to-date dengan kapitalisasi pasar sebesar 12,601 triliun rupiah.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Efek Bursa Efek Indonesia (EIB), Anggota Irwan Susandi menjelaskan beberapa faktor yang mendorong kinerja IHSG. 

Salah satunya adalah meningkatnya kemungkinan penurunan suku bunga dana federal dalam waktu dekat. Padahal, menurut Fedwatch Tool, jelas Irvan, kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunganya pada bulan depan adalah 100%. 

“Hal ini juga menjelaskan mengapa kita melihat penguatan rupee yang cukup signifikan terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir. Saat ini harganya Rp 15.600 per dolar AS, jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/08/2024). ).

Selain sentimen positif dari data AS, lanjutnya, penguatan IHSG juga ditopang oleh laporan keuangan emiten pada semester I-2024 yang masih menunjukkan pertumbuhan, termasuk beberapa saham-saham berkapitalisasi besar. 

“Hal ini mendapat penilaian positif dari pelaku pasar,” ujarnya.

Ia mengatakan, jika sentimen positif terus berlanjut dan tidak terjadi gejolak pasar yang signifikan, maka besar kemungkinan kapitalisasi pasar akan terus tumbuh signifikan. 

“Didorong oleh optimisme terhadap penurunan suku bunga, penguatan rupee dan peningkatan jumlah emiten, serta kinerja emiten yang terus tumbuh,” ujarnya.

Bursa sendiri optimis kapitalisasi pasar saham bisa mencapai $1 triliun pada tahun ini dari posisi saat ini sebesar $773 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel