Bisnis.com, Jakarta – Indeks harga saham keseluruhan (IHSG) memecahkan rekor harga tertinggi sepanjang masa atau all-time high price (ATH) ke level 7.436,03 pada perdagangan kemarin, Rabu (14/8/2024). Pada perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024), GCI memperkirakan koreksi menguntungkan.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG berada di zona hijau dengan penguatan 0,1% ke 7.443,37. 

Pada Rabu (14/8/2024), IHSG ditutup menguat 1,08% atau 79,40 poin ke 7.436,03. Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada kisaran 7.372 hingga 7.445. Sekadar informasi, rekor ATH IHSG sebelumnya berada di level 7.433,31 yang dipecahkan pada penutupan perdagangan Maret lalu (14/3/2024).

Asing, bursa saham Wall Street menguat pada Rabu (14/8/2024). Faktanya, S&P 500 mencatatkan kenaikan selama 5 hari berturut-turut. Rata-rata industri Dow Jones naik 0,61% menjadi 40.008,39. Sedangkan S&P 500 naik 0,38% menjadi 5.455,21. Setelah itu, Indeks Komposit Nasdaq menguat 0,03% menjadi 17.192,6. 

Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan bahwa harga konsumen naik 2,9% secara tahunan (year-on-year). Harga naik 0,2% setiap bulan (monthly/MOM). Konsensus Dow Jones memperkirakan kenaikan 0,2% dari bulan lalu dan 3% yoy. Inflasi inti, tidak termasuk biaya pangan dan energi, naik 0,2% pada bulan tersebut.

Sementara itu, bursa Asia Pasifik melanjutkan penguatan pada perdagangan pekan ini setelah harga produk di Amerika Serikat, indeks COSP Korea Selatan naik 0,88%, dan KOSDAQ melonjak 1,57%. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga mencatatkan penguatan sebesar 0,30%.

Selain itu, pada perdagangan hari ini, Kepala Riset Ritel BNI Sekuritas Fanny Suherman menilai IHSG memiliki potensi koreksi yang wajar.

“Ini [koreksi IHSG] karena dalam beberapa hari terakhir sudah meningkat pesat,” kata Fanny dalam risetnya, Kamis (15/08/2024).

Level support IHSG berada pada kisaran 7.360-7.400. Saat ini, level resistance IHSG berada pada kisaran 7.450-7.500.

BNI Sekuritas menambah sejumlah saham pilihan pada perdagangan hari ini, antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).

BBCA merekomendasikan pembelian spekulatif dengan zona beli Rp 10.175, cut loss jika turun di bawah Rp 10.100. Jika tidak tembus ke bawah Rp 10.100, kemungkinan besar akan naik ke level Rp 10.300 dalam jangka pendek. 

ADRO merekomendasikan pembelian spekulatif dengan zona beli Rp 3.200, cut loss jika turun di bawah Rp 3.180. Jika tidak tembus ke bawah Rp3.200 berpotensi naik ke level Rp3.250-Rp3.300 dalam jangka pendek. 

SCMA merekomendasikan pembelian spekulatif dengan zona beli di Rp 128, cut loss jika turun di bawah Rp 125. Jika tidak menembus di bawah Rp 125, kemungkinan besar akan naik ke Rp 135 dalam jangka pendek.

CMRY mengusulkan pembelian spekulatif dengan zona beli Rp 5.250, dipotong jika turun di bawah Rp 5.150. Jika tidak tembus ke bawah Rp 5.250, kemungkinan besar akan naik ke Rp 5.400-Rp 5.600 dalam jangka pendek. 

ULTJ menyarankan buy spekulatif dengan zona buy Rp 1.845, cut loss jika turun ke bawah Rp 1.825. Jika tidak tembus ke bawah Rp 1.845, kemungkinan besar akan naik ke Rp 1.875-Rp 1.900 dalam jangka pendek.

BSDE merekomendasikan buy saat kelemahan dengan zona buy Rp 1.140, cut loss jika turun di bawah Rp 1.120. Jika tidak tembus ke bawah Rp1.120 berpotensi naik ke level Rp1.180-Rp1.200 dalam jangka pendek.

———-

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel