Bisnis.com, JAKARTA – Mitra pemasok hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro PT Singaraja Putra Tbk. (SINI) menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID).

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen HERE menyebutkan perusahaannya, PT Persada Kapuas Prima (PKP), telah menandatangani perjanjian penyediaan jasa relokasi dan jasa penambangan batu bara air terjun dengan PT Bukit Makmur Mandiri. . Utama, asisten DOID.

“Perjanjian ini tergantung penunjukan kontraktor,” kata Manajemen HERE, Rabu (14 Agustus 2024).

Lanjut manajemen HERE, setelah kontrak ditandatangani pada 18 Juni oleh PKP dan Bukit Makmur Mandiri Utama, pada 12 Agustus 2024 dilakukan penandatanganan perjanjian definitif antara PKP dan Bukit Makmur Mandiri Utama.

Dengan ditandatanganinya perjanjian definitif ini, maka penambangan akan segera dimulai. Dengan begitu, INI dapat merealisasikan target produksi batubaranya pada tahun 2024.

“Sehingga bisa membantu kinerja keuangan perusahaan,” kata manajemen HERE.

Sebelumnya, CEO HERE Erick Tonny Tjandra mengatakan HERE dan DOID menandatangani perjanjian penambangan pada 18 Juni 2024.

Dia mengatakan, kontrak tersebut diberikan untuk seluruh umur tambang (Life of Mine) serta sebagian operasi tambang termasuk pemindahan lapisan penutup (OB Removal) dengan perkiraan 359,33 juta meter kubik (bcm) dan produksi batu bara. dengan total 60,6 juta ton batu bara dalam waktu 9 tahun terhitung triwulan IV tahun 2024.

Dengan rencana produksi batubara GAR berkalori 4.200 kalori sebanyak 60,6 juta ton, Here diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan total sebesar $3,3 miliar dengan asumsi harga pasar saat ini sebesar $55/ton atau setara dengan Rp53,3 miliar. 16.000 per dolar AS dalam waktu sembilan tahun.

Sebelumnya HERE juga menandatangani perjanjian dengan emiten terafiliasi Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO).

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen PTRO menyatakan mendapat kontrak dari perusahaan HERE lain, PT Pasir Bara Prima, yang memiliki jenis kontrak operasi eksploitasi antara PBP dan PTRO. 

Nilai kontraknya sekitar Rp 17,4 triliun, kata manajemen PTRO, Selasa (13 Agustus 2024).

PTRO juga menjelaskan alasan tercapainya kontrak ini karena penerapan strategi jangka panjang PTRO melalui penguatan aktivitas pertambangan.

Menurut PTRO, kontrak ini dapat memberikan dampak positif terhadap kelanjutan operasional bisnis PTRO, serta meningkatkan kinerja operasional dan keuangan PTRO. 

________

Disclaimer: berita ini tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran WA