Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguji level resistance 7.454 pada perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024) setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa (ATH) pada hari itu. berdagang. 

IHSG ditutup Rabu (14/8/2024) diperdagangkan menguat 1,08% ke 7.436,039. Level tersebut merupakan rekor baru IHSG setelah menutup rekor sebelumnya di 7.433 pada 14 Maret 2024. 

Pada level tersebut, IHSG menguat 2,24% year to date dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 12.601 triliun. 

Secara teknikal, tim analis MNC Sekuritas mengatakan, ada kemungkinan IHSG membentuk wave [b] pada wave 2 pola running flat. Setelahnya, IHSG akan terkoreksi pada kisaran 7.027-7.218. 

“Jika IHSG bisa tembus ke atas 7.454, maka IHSG akan menuju 7.513-7.654,” tulisnya dalam catatan riset, Kamis (15/8/2024). 

Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak ke kisaran support antara 7.207 hingga 7.126 dan resistance antara 7.454 hingga 7.514.

Dalam riset terpisah, CEO Yugen Bertumbu Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pola pergerakan IHSG pasca berita ATH pada penutupan terlihat sudah melewati rentang konsolidasi normal. Namun potensi kenaikan lebih lanjut masih terlihat hingga hari ini sehingga kemungkinan IHSG mencetak rekor baru ATH intraday masih terbuka. 

Sebelum rilis data perekonomian neraca perdagangan saat ini, William menilai situasi perekonomian Indonesia yang stabil dan terkendali diharapkan dapat memberikan sentimen positif terhadap pola pergerakan IHSG dalam waktu dekat. 

“IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan rentang pergerakan antara 7.256 hingga 7.489,” tulisnya. 

Hari ini investor diimbau mencermati saham INDF, BBRI, TLKM, ASII, SMGR, LSIP dan AKRA. 

Sementara itu, MNC Sekuritas menyarankan investor untuk mempertimbangkan pembelian saham ANTM dan BBCA. Target harga saham ANTM berkisar Rp 1.405 hingga Rp 1.505, sedangkan target harga saham BBCA dipatok Rp 10.400 hingga Rp 10.600. 

Selain itu, MNC Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli lemah pada saham SIDO di level Rp 705 – Rp 725 dengan target harga Rp 745 – Rp 770 per saham. 

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel