Bisnis.com, JAKARTA – Sejak berdiri pada tahun 2020, Badan Investasi Indonesia (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi mencatat peningkatan jumlah dana kelolaan yang signifikan. Saat ini total dana yang dikelola INA mencapai Rp 160 triliun yang mendukung berbagai program pembangunan melalui investasi berkelanjutan.

Chief Executive Officer (CEO) INA Ridha Wirakusumah dalam kunjungan pers ke redaksi Bisnis Indonesia mengungkapkan, INA mendapat suntikan modal awal sebesar Rp75 triliun yang terdiri dari uang tunai Rp30 triliun dan saham Rp45 triliun. Melalui kinerja optimal, INA berhasil meningkatkan dana kelolaan tanpa perlu tambahan suntikan modal.

“Saat ini AUM [aset kelolaan] kita sudah mencapai lebih dari US$10 miliar, itu berkat kinerja kita,” kata Ridha di Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (13/08/2024).

Mengacu pada kurs JISDOR Bank Indonesia saat ini sebesar Rp 15.963/AS, total dana yang dikelola INA sekitar Rp 160 triliun. Data di situs resmi INA juga menunjukkan dana kelolaan mencapai Rp 163,4 triliun, naik dari Rp 100 triliun pada tahun 2022 dan Rp 147,7 triliun pada akhir tahun 2023.

Ridha juga mengatakan INA mendapat peringkat kredit yang baik dari Fitch Ratings: BBB untuk kredit internasional dan AAA(idn) untuk kredit nasional. “Peringkat kami sama dengan Republik Indonesia. Ini mencerminkan kekuatan laporan keuangan kami, utang yang sangat sedikit dan kinerja yang baik,” tambah Ridha.

Tujuan pengelolaan dana INA tidak hanya untuk menghasilkan keuntungan, tetapi juga untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ridha menekankan, investasi INA harus berdampak positif bagi pembangunan dan menguntungkan.

“Konstruksi seringkali tidak memerlukan pengembalian, tapi di INA keduanya penting,” ujarnya.

INA didirikan pada awal tahun 2021 berdasarkan Keputusan Presiden No. 74 Tahun 2020 tentang lembaga pengelola penanaman modal. Setahun kemudian, INA menjadi anggota penuh International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF), yang menegaskan komitmennya terhadap tata kelola yang baik dan pengelolaan investasi berkualitas tinggi.

Sebagai pemimpin investasi di Indonesia, INA berperan penting dalam menghubungkan calon investor dengan proyek-proyek prospektif dan mengelola investasi pemerintah pusat. Hal ini sejalan dengan visi INA untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan menciptakan kesejahteraan bagi generasi mendatang. (Surya Dua Artha Simanjuntak)

Dari editor

Artikel ini diubah pada 14 Agustus 2024 pukul 11.09 WIB.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel