Bisnis.com, JAKARTA — Samuel Securitas mempertahankan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 7.400 pada akhir tahun ini.
Pada akhir perdagangan Rabu (14/8/2024), IHSG mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa (ATH) di 7.436.039. Level tersebut dicapai setelah IHSG menguat 1,08% dipimpin oleh saham BBRI, ASII, BMRI, BBNI, AMMN dan BREN.
Tim Analis Samuel Sekuritas yang dipimpin Prasetya Gunadi mengatakan, berdasarkan base case dengan mempertimbangkan fundamental, target IHSG pada 2024 tetap di level 7.400.
Samuel Sekuritas memperkirakan pertumbuhan pendapatan emiten di Bursa Efek Indonesia akan mencapai 2,5% setiap tahunnya pada tahun 2024. Pertumbuhan pendapatan ini lebih rendah dibandingkan rata-rata regional yang diperkirakan sebesar 11,6% per tahun.
“Kami mempertahankan target harga IHSG sebesar 7.400 hingga akhir tahun, yang menyiratkan rasio price-to-earnings sebesar 13 kali, atau lebih tinggi dari rata-rata rasio price-to-earnings di wilayah tersebut sebesar 11,7 kali,” tulisnya dalam catatan penelitian yang dipublikasikan adalah dikutip pada hari Rabu. 8/2024).
Mengingat risiko perlambatan ekonomi global, lanjutnya, Samuel Sekuritas akan fokus pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan berpotensi memberikan pertumbuhan pendapatan berkelanjutan, baik dalam jangka pendek maupun menengah.
Samuel Sekuritas memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Pabrik Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) sebagai pilihan terbaik yang perlu diperhatikan investor.
“Saat ini kami memilih bank emiten yang memiliki rasio CASA tinggi, seperti BMRI dan BBCA. “Mereka diharapkan mendapat manfaat dari biaya pembiayaan yang murah di tengah ketatnya likuiditas,” tambahnya.
Saham BMRI mendapat peringkat Beli dengan target harga Rp 8.000 per saham. Target tersebut mencerminkan ekspektasi pertumbuhan EPS sebesar 5,4% dan rasio harga/pendapatan sebesar 9,5x pada tahun 2024.
Senada dengan itu, Samuel Sekuritas juga memberikan peringkat beli kepada BBCA dengan target harga Rp 11.500 per saham, yang menunjukkan pertumbuhan EPS ke depan sebesar 9,2% dan rasio price-to-earnings sebesar 21,5 kali pada tahun ini.
“Kami memutuskan untuk berinvestasi pada saham SIDO dengan rating beli dan target harga Rp 830 per saham.”
Prasetya mengatakan SIDO diperkirakan akan meraih pertumbuhan laba sebesar 27% pada tahun ini didorong oleh ekspektasi terjadinya La Nina yang akan datangnya musim hujan dan peningkatan konsumsi produk herbal. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat mendongkrak kinerja SIDO pada semester kedua tahun ini.
Untuk saham ISAT, Samuel Sekuritas merekomendasikan Beli dengan target harga Rp 12.500 per saham. Rekomendasi serupa juga diberikan untuk saham produsen Indomie ICBP dengan target harga Rp 13.000 per saham.
——-
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel