Bisnis.com, Jakarta – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rahman mengatakan pasar modal Indonesia masih mengalami volatilitas akibat sejumlah sentimen seperti tren suku bunga dasar yang tinggi dan terbentuknya wait and see. Kabinet pemerintahan baru yang dikumpulkan Prabowo 

Menurutnya rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar modal berfluktuasi. Sedangkan per 9 Agustus 2024, RNTH di pasar modal mencapai Rp 11,8 triliun per hari. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun tercatat melemah secara year to date (YTD) sebesar 0,22%.

“Hingga akhir tahun 2024, kinerja pasar modal akan terimbas permasalahan baik domestik maupun global,” kata Iman dalam konferensi pers peringatan 47 tahun pemulihan pasar modal Indonesia, Senin (12/8/2024).

Sentimen yang mempengaruhi hal tersebut antara lain melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan kebijakan pengetatan suku bunga dasar. Selain itu, investor harus wait and see terhadap susunan kabinet, kata Iman.

Sentimen global lainnya juga mempengaruhi kondisi geopolitik dan pemilihan presiden AS. “Relatif sangat fluktuatif, namun kami yakin sesuai master plan, kebijakan yang kami ambil diharapkan bisa berdampak positif terhadap likuiditas di pasar,” kata Iman.

BEI sendiri berencana menarik 2 juta investor pasar modal pada tahun ini, dan RNTH akan mencapai Rp 12,25 triliun per hari. 

“Saat ini masih di bawah target. Butuh waktu, kami menerbitkan banyak alat. Ini bisa dicapai akhir tahun, dan membutuhkan ekosistem,” kata Iman.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel