Bisnis.com, PARAPAT – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan setidaknya ada 3 perusahaan asal Sumut (Sumut) yang berpotensi melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2025.

Khoirul Muttaqien, Kepala OJK Sumut, dimana ketiga perusahaan tersebut bergerak di sektor berbeda, namun tidak menyebutkan nama perusahaan Sumut yang akan IPO tahun depan.

“Mungkin ada tiga perusahaan potensial yang siap IPO dari Sumut. Cabang pertama kesehatan, rumah sakit, kedua terkait listrik atau air. Cari layanan listrik atau air. Terakhir sektor real estate, kata Khoriul dalam temu media yang diselenggarakan OJK di Parapat, Kabupaten Toba, seperti dikutip, Minggu (8/11/2024).

Meski hanya survei Namun proses IPO tiga perusahaan asal Sumut ini diharapkan berjalan lancar.

Menurut dia, proses IPO yang dijadwalkan pada 2025 ini bisa menambah jumlah emiten atau perusahaan publik asal Sumut di Bursa Efek Indonesia (BEI).

OJK mencatat sedikitnya 11 perusahaan asal Sumut sudah mengajukan IPO ke BEI, Koirul pun berharap proses IPO perseroan lancar dan sesuai langkahnya.

“Mudah-mudahan [proses IPO] ini lancar, sebenarnya untuk IPO ada beberapa tahapan agar tahun depan kita bisa menambah tiga [perusahaan IPO],” ujarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, BEI mengumumkan ada 28 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana atau IPO BEI mulai 9 Agustus 2024. Sebanyak 4 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset besar.

Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I, mengatakan hingga 9 Agustus 2024, terdapat 28 perusahaan yang sedang dalam proses pencatatan saham BEI.

“Dari 28 emiten, 4 emiten memiliki aset besar atau di atas R250 miliar,” kata Nyoman, Jumat (8/9/2024).

Nyoman juga mengatakan, dari 28 perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut, berpotensi dalam proses pencatatan saham. Perusahaan yang bergerak di sektor konsumen non-siklus menjadi sektor yang paling mungkin terjadi, termasuk lima perusahaan potensial yang terdaftar.

Sedangkan 3 perusahaan dari sektor bahan baku, 4 perusahaan dari sektor siklus konsumen, 3 perusahaan dari sektor energi dan 2 perusahaan keuangan

Kemudian satu perusahaan kesehatan Empat perusahaan industri Dua perusahaan sektor infrastruktur tiga perusahaan teknologi dan satu perusahaan transportasi dan logistik.

Sebanyak empat perusahaan merupakan perusahaan berkapitalisasi kecil atau aset kurang dari Rp50 miliar, 20 perusahaan merupakan perusahaan menengah atau aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. dan empat perusahaan memiliki aset besar atau aset di atas Rp250 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.