Bisnis.com, Jakarta – Masyarakat bisa tertular penyakit dari hewan yang ada di sekitarnya, termasuk hewan peliharaan.

Dilansir dari situs billingsanimalfamilyhospital.com dan livescience.com (14/8/2024), meski memiliki hewan peliharaan lebih menawarkan manfaat dibandingkan risiko, namun perlu Anda waspadai bahwa hewan peliharaan dapat menyebarkan penyakit.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 6 dari 10 penyakit menular pada manusia dapat berasal dari hewan. Simak 7 penyakit hewan yang bisa menular ke manusia: 1. Campak

Penyakit populer yang menyerang sistem saraf ini dapat ditularkan dari hewan ke hewan dan dari hewan ke manusia. Campak memerlukan waktu untuk mencapai otak – saat itulah orang mulai mengalami gejala seperti demam atau sakit kepala, yang dapat berkembang menjadi depresi, halusinasi, dan perilaku aneh.

Ketika gejalanya muncul, penyakit ini seringkali berakibat fatal. Vaksinasi hewan mungkin merupakan pilihan pencegahan terbaik. 2. Infeksi cacing gelang

Hewan peliharaan yang terinfeksi cacing gelang dapat menular ke manusia jika mereka menelan kotoran atau tanah yang terkontaminasi. Cacing gelang dapat menimbulkan gejala pada mata, paru-paru, jantung, dan saraf, serta dapat menimbulkan ancaman serius bagi anak-anak dan ibu hamil.

Untuk mencegahnya, periksa kotoran hewan peliharaan Anda setahun sekali dan berikan pengobatan pencegahan kutu sepanjang tahun. Selain itu, mencuci tangan secara menyeluruh setelah membersihkan kotoran juga merupakan pilihan. 3. Salmonellosis

Salmonellosis dapat ditularkan melalui makanan atau kotoran hewan yang terkontaminasi. Kadal, ular, dan kura-kura merupakan sumber infeksi yang umum, namun anjing, kucing, dan burung juga dapat membawa virus ini. Salmonellosis dapat menyebabkan sakit perut dan kram yang tidak biasa, diare dan demam.

Selalu cuci tangan dengan bersih setelah memegang kotoran hewan peliharaan dan setelah memegang reptil atau permukaan yang Anda sentuh sebagai tindakan pencegahan. 4. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh beberapa spesies Leptospira yang sering menginfeksi hewan peliharaan melalui urin yang terkontaminasi. Hewan peliharaan dapat menularkan leptospirosis melalui buang air kecil. Gejala leptospirosis bisa berupa demam dan mata merah, atau bahkan kerusakan hati atau ginjal pada kasus yang parah.

Tidak memperbolehkan hewan peliharaan berenang atau minum di sumber air dan mencuci tangan dengan bersih setelah menangani kotoran hewan peliharaan merupakan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Selain itu, vaksinasi leptospirosis pada hewan dapat digunakan sebagai metode perlindungan tambahan. 5. Toksoplasmosis

Kucing dapat tertular jika memakan burung atau hewan kecil yang terinfeksi. Kucing bisa makan berlebihan saat membersihkan kotorannya sendiri. Kebanyakan orang sehat tidak menunjukkan gejala, tetapi jika menunjukkan gejala, mereka menunjukkan gejala ringan seperti demam dan sakit kepala.

Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa mengalami komplikasi serius, seperti keguguran pada ibu hamil.

Untuk mencegahnya, cegah kucing memakan burung atau hewan kecil, cuci tangan hingga bersih setelah membersihkan kotoran kucing, dan hindari membersihkan kotoran dari orang yang daya tahan tubuhnya lemah. 6. Penyakit cakaran kucing

Kucing yang terkena kutu dapat menyebarkan penyakit melalui gigitan, cakaran, atau jilatan pada luka terbuka. Gejala yang mungkin terjadi antara lain kemerahan dan pembengkakan pada luka, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, kelelahan, nyeri sendi, demam, dan ruam pada tubuh.

Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan memberikan obat kutu pada kucing sepanjang tahun, dan segera mencuci semua luka gigitan dan scrub. 7. Flu burung

Burung yang terinfeksi dapat menyebarkan virus melalui air liur, lendir, dan kotoran. Pada beberapa hewan, virus dapat dideteksi pada susu, darah, atau cairan tubuh. Orang bisa tertular flu burung jika virusnya masuk ke mata, hidung, atau mulut. Gejalanya meliputi demam, menggigil, nyeri badan, mual, dan diare. Tapi, dalam kasus terburuk, penyakit ini bisa berujung pada kematian.

Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan tersebut. (Al Kamal Yoga)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Channel Watch