Bisnis.com, Jakarta – Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Justinus Prastwo membela pernyataan keponakan Prabowo Subianto, Presiden terpilih Thomas Giovandano, yang memperbantukannya untuk belajar menjadi Menteri Keuangan atau Wakil Menteri Keuangan.

Pernyataan Thomasin sendiri disampaikan saat menjadi pembicara dalam seminar keterbukaan informasi publik di kantor Kementerian Keuangan (KMENQ) di Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024). Ia mengaku terkejut dengan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang dicanangkan Kementerian Keuangan.

Ia pun mengaku berasal dari partai politik bernama Gerindra. Menurut dia, Gerindra hanya mampu melaksanakan KIP di tingkat pimpinan pusat, sedangkan Kementerian Keuangan mampu melaksanakan di tingkat pemerintahan paling bawah.

“Ini tidak biasa,” jelas Thomas. Saya sampaikan masuk Kementerian Keuangan untuk belajar dari Bapak dan Ibu agar tata kelola di tingkat bawah bisa lebih baik.”

Komentar tersebut memicu kontroversi di media sosial. Banyak warganet yang menilai jabatan seperti Wakil Menteri Keuangan jangan hanya dimanfaatkan untuk dunia pendidikan.

Meski demikian, Prasto menilai ucapan Thomas tersebut kontroversial. Menurut dia, Thomas ingin mengapresiasi jajaran pejabat Kementerian Keuangan yang telah melaksanakan KIP hingga tingkat bawah.

Nyatanya sangat sulit bila diterapkan di Partai Jarendra. Oleh karena itu, Prastwo menilai Thomas hanya ingin menegaskan bahwa partai politik harus belajar dari keberhasilan Kementerian Keuangan.

“Jadi katanya ingin belajar manajemen transparansi informasi dari Kementerian Keuangan dan mengapresiasi pencapaian tersebut,” jelas Prastow dalam cuitan di akun jejaring sosial X @prastow pada Rabu (7/8/2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel