Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu hujan tersukses tahun ini – Perseid – mencapai puncaknya malam ini.

Hujan meteor ini membawa hingga 75 “bintang jatuh” per jam ke langit di beberapa belahan dunia.

Hujan meteor akan mencapai puncaknya di AS pada Minggu, 11 Agustus, namun masih banyak meteor yang ditembakkan yang masih terlihat.

Meskipun meteor diperkirakan akan terjadi, kemunculannya dapat sangat mempengaruhi kekuatan cahaya bulan. Namun menurut American Astronomical Society, bulan akan memudar tepat saat aktivitas besar Perseid dimulai tahun ini. Waktu terbaik untuk memutuskan adalah setelah 1 jam waktu setempat.

Menurut Live Science, hujan meteor Perseid merupakan hujan meteor paling terkenal. Acara ini biasanya berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus. Tahun ini KTT akan diadakan pada malam tanggal 12 Agustus dan pagi hari tanggal 13 Agustus.

Bintang jatuh disebabkan oleh meteoroid. Ketika partikel-partikel ini memasuki atmosfer bumi, mereka memanas dan berubah, melepaskan energi yang tampak seperti seberkas cahaya di langit malam.

Perseid bergerak dengan kecepatan 37 mil per detik (60 kilometer per detik), dan biasanya terlihat pada malam hari dengan kecepatan antara 50 dan 75 mil per jam. Itu berarti satu bintang per menit, tetapi Anda harus berada cukup jauh dari tanah untuk melihat jumlah bintang jatuh yang mengejutkan.

Menurut NASA, hujan Perseid terkenal dengan meteornya yang cepat dan terang. Meteor tersebut tampaknya berasal dari bintang Perseus, yang merupakan asal muasal nama meteor.

Bintang tersebut menjulang tinggi di langit barat laut di Belahan Bumi Utara, dan bintang jatuh diperkirakan akan paling terlihat beberapa jam setelah tengah malam. Di wilayah langit ini juga terlihat Galaksi Andromeda, Perseus, Pleiades, Mars, dan Jupiter.

Meski malam ini merupakan puncak hujan meteor, namun Perseid aktif pada 14 Juli hingga 1 September 2024 dan “bintang jatuh” bisa terlihat setiap malam.

Aurora juga dapat dilihat di banyak belahan dunia, karena badai geomagnetik yang kuat akan menghasilkan Cahaya Utara pada ketinggian yang lebih rendah dari biasanya, termasuk di lebih dari selusin negara bagian dekat perbatasan AS-Kanada, menurut Administrasi Atmosfer.

Simak berita dan artikel lainnya di Google dan WA