Bisnis.com, JAKARTA – Starlink, satelit orbit rendah Elon Musk, mengalami lambatnya pertumbuhan pelanggan di Amerika Serikat (AS). Dibandingkan tahun lalu yang bisa menjangkau jutaan pelanggan, dalam 7 bulan pertama tahun 2024, Starlink hanya mampu menambah 100.000 pelanggan. 

PCMag melaporkan minggu ini bahwa SpaceX mengatakan kepada Komisi Komunikasi AS (FCC) bahwa perusahaan tersebut akan memiliki 1,4 juta pengguna pada Juli 2024.

Jumlah tersebut hanya bertambah 100.000 pelanggan dibandingkan Desember 2023 sebanyak 1,3 juta pelanggan. Starlink menyangkal bahwa pertumbuhan sedang melambat. 

“Pertumbuhan ini tidak melambat,” kata perusahaan itu kepada regulator AS, dikutip Sabtu (8/10/2024).

SpaceX tidak berkomentar lebih jauh mengenai angka tersebut.

Sementara itu, pengamat industri satelit AS, Tim Farrar, meyakini pertumbuhan Starlink telah melambat di AS, bahkan ketika negara-negara lain mengalami percepatan. 

“Tetapi AS masih belum menjadi negara terbesar dalam hal pendapatan Starlink, terutama karena biaya bulanan $120 lebih tinggi dibandingkan negara lain,” kata Farrar. 

Sejak debutnya pada tahun 2020, sistem internet satelit SpaceX telah mendapat sambutan hangat atas kemampuannya menghadirkan broadband ke area tanpa akses internet yang andal.

Keunggulan tersebut menjadikan Starlink menjadi favorit di kalangan pengguna di pedesaan dan terpencil. Namun, teknologi ini mungkin tidak lagi diperlukan bagi masyarakat yang tinggal di kota atau pinggiran kota, yang sudah memiliki akses jaringan serat optik. 

Untuk mendorong pertumbuhan, SpaceX telah meluncurkan berbagai penawaran produk dan diskon sepanjang tahun untuk menarik lebih banyak konsumen AS agar mendaftar ke Starlink. Minggu ini, perusahaan mengambil pendekatan paling agresif dengan menurunkan harga antena Starlink V4 standar secara nasional dari $499 menjadi $299 dalam promosi yang akan berlangsung selama dua bulan ke depan.

Selain itu, perusahaan menyebutkan menawarkan paket keluarga Starlink yang dapat meyakinkan pelanggan lama untuk membelanjakan lebih banyak uang.

“Starlink saat ini memangkas biaya terminal di Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, namun pada akhirnya perlu mengurangi biaya bulanan secara signifikan jika ingin melanjutkan jenis pertumbuhan yang diinginkan Elon Musk,” kata Farrar.

Pendorong pertumbuhan lainnya adalah parabola Starlink Mini, yang diluncurkan perusahaan bulan lalu untuk semua calon pelanggan AS.

Antena ini terkenal sebagai cara portabel untuk menerima akses Starlink. Namun untuk saat ini, SpaceX telah memberi harga perangkat keras tersebut seharga $599 di pasar AS, meskipun perusahaan telah mengindikasikan akan menurunkan harganya seiring berjalannya waktu. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel