Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Shopping Festival (ISF) resmi dibuka pada 8-19 Agustus 2024 di 385 mall atau mal se-Indonesia. Kami berharap penjualan di pusat perbelanjaan meningkat 20% dibandingkan dengan acara ini. ke hari-hari biasa. 

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alfonzus Wijaja mengatakan ISF merupakan strategi mal dan pengecer untuk meningkatkan belanja masyarakat di masa low season saat ini.

Dengan banyaknya promosi dan diskon yang ditawarkan oleh retailer, diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya beli masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah.

“Memang kita sedang low season, tapi saya berharap dengan event seperti ini [ISF] kita bisa menaikkan low seasonnya, supaya tidak terlalu dalam,” kata Alfonzus saat membuka ISF 2024 di PIK Avenue, Kamis ( 8/8/2024).

Alphonzus juga menyampaikan, Indonesia Trade Festival diharapkan dapat meningkatkan penjualan ritel sekitar 10-20% dari kondisi normal. 

Totalnya, para pengusaha menargetkan perdagangan hingga Rp 25 triliun. Target tersebut lebih besar dibandingkan capaian ISF tahun lalu yang diperkirakan sebesar Rp 23 triliun.

“Tujuan kami adalah meningkatkan pasar sekitar 10-20%,” ujarnya.

Sementara itu, sebagai strategi untuk menarik minat konsumen berbelanja, ISF mengadakan pengundian berbagai hadiah menarik mulai 1 Agustus hingga 18 Agustus 2024.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Ysi Karim mengakui mall atau mal sebagai pusat perbelanjaan berperan penting dalam meningkatkan konsumsi dalam negeri.

“Pemerintah terus mendorong bisnis ritel dan ritel untuk terus tumbuh,” kata Isi di acara yang sama.

Kementerian Perdagangan berharap festival dagang yang bertepatan dengan HUT RI ini juga dapat menarik minat pelaku usaha kecil, kecil, dan menengah (UKM) serta menjadi ajang promosi produk lokal yang dapat mendukung program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Selain itu, Isi mengatakan, sebagai upaya perlindungan industri dalam negeri, Kementerian Perdagangan telah membentuk satuan tugas (Satgas) pengawasan barang impor yang bekerja sama dengan 11 kementerian/lembaga lainnya.

Dia memastikan Satgas Impor tidak akan menindak barang yang ada di toko. Menurut dia, satgas akan fokus terhadap barang ilegal yang ada di mal dan memberantas oknum pelamar. Ysi berharap dengan cara ini, para pemilik toko di mal tidak perlu khawatir dengan adanya tim khusus impor.

Oleh karena itu, Isi juga mendesak pengelola mal untuk memastikan vendor dan anggotanya tidak menjual produk impor ilegal. Menurut dia, seluruh kalangan bertugas mendukung penjualan produk legal di pusat perbelanjaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Kami tidak ingin terlalu mengkhawatirkan pembeli di pusat perbelanjaan,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA