Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap anggaran perumahan bersubsidi atau Instrumen Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dapat ditingkatkan pada tahun 2025 atau paling cepat pada tahun pertama masa jabatan baru. Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah waktunya. .

Juru Bicara Kementerian PUPR Indra S. Atmawijaya menjelaskan penambahan kuota FLPP sangat diperlukan seiring dengan banyaknya unit rumah bersubsidi yang diambil alih pada tahun ini.

“Kita harapkan meningkat [tahun anggaran 2025] seiring dengan meningkatnya kebutuhan,” ujarnya saat berbicara di Menara Bank Mega, Rabu (30/07/2024). 

Indra menjelaskan, saat ini rata-rata kapasitas pemerintah dalam memberikan suntikan perumahan bersubsidi baru mencapai 200.000 unit. 

Sehingga dia berharap anggaran FLPP ke depan setidaknya bertambah untuk mendanai minimal 250.000 unit atau bahkan lebih. 

Namun, Endra mengaku pihaknya belum membicarakan hal tersebut dengan tim transisi pemerintahan Prabowo-Gibran. 

“16. Catatan keuangan akan kita ketahui pada bulan Agustus. “Setelah itu baru pagu indikatif saja, kita belum tahu, tapi sudah kita buat berdasarkan rencana,” imbuhnya.

Sekadar informasi, alokasi anggaran perumahan bersubsidi pada tahun 2024 sebesar Rp13,72 triliun untuk membiayai 166.000 unit rumah. Alokasi tersebut menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 26,3 triliun untuk 229.000 unit.

Realisasi FLPP dilaporkan mengalami peningkatan sepanjang tahun ini. Sejumlah pihak menilai penyerahan FLPP 2023 akan selesai paling lambat September 2024.

Pemerintah mengklaim telah mengajukan tambahan alokasi FLPP tahun anggaran 2024 kepada Kementerian Keuangan. Namun hingga saat ini usulan tersebut belum mendapat respons yang jelas.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel