Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) melaporkan kinerja lesu dengan menurunnya pendapatan dan laba bersih selama semester I/2024.

Laba bersih PJAA tercatat Rp 59,82 miliar atau lebih rendah 44,47% dibandingkan tahun lalu, berdasarkan laporan semester I 2024 yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/07/2024). dengan Rp 107,24 miliar pada 6 bulan pertama tahun 2023.

Penurunan laba bersih PJAA seiring dengan penyesuaian laba perseroan sebesar Rp567,95 miliar, 1,84% year-on-year, dibandingkan Rp578,62 miliar pada semester I-2023.

Jika dirinci berdasarkan segmen, pendapatan Ancol ditopang oleh pariwisata sebesar Rp420,46 miliar, disusul real estate Rp104,51 miliar, serta perdagangan dan jasa sebesar Rp110,16 miliar. Imbal hasil tersebut sebesar Rp67,18 miliar dikurangi biaya pembuangan.

Meski penjualan mengalami penurunan, namun biaya tetap dan biaya langsung Ancol meningkat 8,81% menjadi Rp 293,26 miliar pada Januari-Juni 2024.

Alhasil, total penjualan Ancol hingga 6 bulan pertama 2024 tercatat Rp 274,68 miliar, turun 11,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 309,10 miliar.

Sedangkan kas dan setara kas Ancol pada akhir H1/2024 sebesar Rp330,07 miliar, turun 52,24 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp691,13 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset PJAA per 30 Juni 2024 sebesar Rp3,74 triliun, turun dari Rp3,66 triliun per Desember 2023.

Liabilitas PJAA turun dari Rp2,07 triliun menjadi Rp1,99 triliun pada akhir tahun 2023. Sementara ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp1,67 triliun dibandingkan Rp1,66 triliun pada Desember 2023.

Sedangkan saham PJAA ditutup menguat 8,28% atau 60 poin ke Rp 665 pada Jumat (26/7/2024). Untuk periode berjalan 2024, saham PJAA terkoreksi 30%.

Penafian: Laporan ini tidak dimaksudkan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel