Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini (06/08/2024) namun akan ditutup menguat pada kisaran Rp16.140 – Rp16.210 di tengah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada September tahun depan. .
Pada awal perdagangan Senin (5/8/2024), rupiah ditutup menguat 0,07% atau 11 poin ke level Rp 16.189 per dolar AS. Di saat yang sama, indeks dolar terlihat menguat 0,59% ke 102,382.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Federal Reserve (Fed) AS diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada September dan kemungkinan akan memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin pada akhir tahun.
Secara eksternal, data indeks manajer pembelian swasta menunjukkan bahwa sektor jasa Tiongkok tumbuh lebih besar dari perkiraan pada bulan Juli, menunjukkan bahwa beberapa aspek perekonomian tetap tangguh meskipun terjadi penurunan aktivitas manufaktur.
Data tersebut membantu meningkatkan sentimen terhadap Tiongkok, yang selama ini menjadi pusat komoditas yang lemah, dan ketahanan perekonomiannya.
Sementara dari dalam negeri, perekonomian Indonesia berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp5.536,5 triliun. Sedangkan berdasarkan harga konstan (ADHK) Rp 3,231 triliun. Dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan II 2024, sumber pertumbuhan terbesar adalah sektor manufaktur.
Selain itu, sektor konstruksi juga turut menopang pertumbuhan ekonomi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,67%, perdagangan dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,63%, dan informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,5%.
Atas dasar itu, Ibrahim memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini akan fluktuatif namun menguat di kisaran Rp 16.140 hingga Rp 16.210.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel