Bisnis.com, JAKARTA – Produser Sandiaga Uno PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatatkan nilai aset bersih (NAV) sebesar Rp 49,4 triliun pada H1/2024. 

SRTG mencatatkan total nilai aset bersih sebesar Rp 49,4 triliun pada H1/2024, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 47,5 triliun. 

Lany D. Wong, Chief Financial Officer Saratoga, mengatakan dalam kondisi pasar dan perekonomian global, Saratoga mampu mempertahankan kinerja keuangan yang baik. 

Perolehan nilai aset bersih didukung oleh kinerja yang baik dan peningkatan nilai portofolio seperti PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), serta pertumbuhan portofolio perusahaan swasta.

SRTG pun berhasil memperkecil kerugiannya pada tahun ini. Perseroan mencatatkan kerugian tahun berjalan yang disajikan kepada pemegang saham sebesar 443,06 miliar dolar selama semester I/2024, dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencatat kerugian sebesar 12,2 juta dolar.  

Pasalnya, kerugian bersih investasi saham dan surat berharga lainnya yang dibukukan Perseroan turun menjadi Rp1,37 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang merugi Rp15 triliun. 

Di sisi lain, SRTG berhasil menghimpun likuiditas yang solid pada H1/2024 yakni Rp 2,5 triliun yang bersumber dari dividen dan dana portofolio SRTG. 

SRTG juga berhasil mengurangi separuh utangnya pada akhir semester I/2024 menjadi USD 449 miliar dibandingkan Rp 885 miliar pada kuartal I/2024. 

Selain itu, perseroan juga bisa menjaga tingkat bunga dan utang dari segi kesehatan, kata Lany dalam keterangan resmi, Selasa (30/7/2024). 

Beban operasional atas nilai aset bersih dan pinjaman yang diterima masing-masing sebesar 0,6% dan 0,7% dibandingkan sebelumnya sebesar 0,5% dan 1,1% pada semester I/2023.

Sementara itu, nilai investasi SRTG pada perusahaan blue chip mengalami sedikit penurunan menjadi Rp39,53 triliun pada semester I/2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp40,24 triliun.

Harga saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan PT Adaro Energy Tbk. (CINTA).  

Sementara itu, investasi SRTG pada pengembangan usaha meningkat menjadi Rp7,13 triliun dibandingkan posisi semester I/2023 sebesar Rp5,96 triliun. Beberapa perusahaan yang berkembang dalam portofolio SRTG adalah PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM), PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) dan PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII).

Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel