Bisnis.com, JAKARTA – Rekomendasi saham dan pergerakan IHSG hari ini pada Kamis (8/1/2024) menyusul hasil rapat The Fed pada Rabu (31/7/2024) waktu setempat.

Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,25% pada Rabu (31/7/2024) waktu setempat. The Fed terbuka untuk memotong biaya pinjaman segera pada pertemuan berikutnya pada bulan September 2024. 

Indikasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) mulai September 2024 sejalan dengan tren inflasi yang masih mendekati target The Fed sebesar 2%.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, menjelaskan, berdasarkan analisa teknikal, indeks harga saham gabungan (IHSG) memiliki potensi penguatan yang terbatas. Perkiraan support dan resistance di 7.200-7.300.

“IHSG saat ini kapasitas penguatannya terbatas,” ujarnya dalam kajian, Kamis (1/8/2024).

Pakar keuangan Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh perolehan laba pada sesi kemarin, serta investor asing yang mencatatkan jual bersih di seluruh pasar saham senilai Rp 883,77 miliar.

Sentimen dari luar negeri, Wall Street ditutup mixed, indeks NASDAQ paling terkoreksi 1,3% menjadi 17.141,98 poin. Pelaku pasar merespons negatif rilis kinerja keuangan Microsoft yang di bawah ekspektasi, ujarnya.

Ratih menilai penurunan saham sektor teknologi lain seperti NVIDIA juga membebani pergerakan indeks NASDAQ. Volatile Wall Street juga mencerminkan perilaku ekspektasi pelaku pasar terhadap keputusan suku bunga The Fed.

Indeks Harga Gabungan Saham (IHSG) parkir di zona hijau pada perdagangan Rabu (31/07/2024). Sejalan dengan menguatnya indeks, saham ASII dan BBCA merayakan penguatan.

Berdasarkan data RTI Business pada pukul 16:00 WIB, IHSG menguat 0,19% atau 13,89 poin ke 7.255,76. Pada sesi tersebut, IHSG bergerak antara 7.226 hingga 7.275.

Total perdagangan hari ini ada 311 saham menguat, 282 saham melemah, dan 203 saham bergerak. Kapitalisasi pasarnya terlihat sebesar Rp 12,371 triliun.

Saham PT Astra International Tbk termasuk yang memiliki kapitalisasi pasar tertinggi atau kapitalisasi besar. (ASII) mendapat keuntungan meningkat 3,96% menjadi Rp 4.720 per saham. Setelahnya, saham BBCA milik Duo Hartono menguat 0,98% ke Rp 10.275 per saham.

Saham BBCA dan ASII termasuk yang paling banyak diperdagangkan saat ini dengan nilai transaksi masing-masing Rp 849,7 miliar dan Rp 797,1 miliar.

Selain itu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. Tokoh terkemuka Prajogo Pangestu (TPIA) naik 0,52% ke Rp 9.650 per saham. Berikutnya PT Dian Swaistika Sentosa Tbk. (DSSA) menguat 0,08% ke Rp 29.600 per saham.

Di sisi lain, PT Amman Mineral International Tbk. Grup Panigoro-Salim (AMMN) turun 0,84% ke Rp 11.825 per saham. Kemudian, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melemah 0,87% ke Rp 17.050 per saham.

Sedangkan bagi hasil utama dipegang oleh PT Jaya Trishindo Tbk. (HELI) naik 25% ke Rp 360 per saham. Sedangkan yang paling dirugikan adalah PT Wijaya Cahaya Timber Tbk. (FWCT) turun 11,72% ke Rp 113 per saham.

Catatan: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembacanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel