Bisnis.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga atau BI-Rate sebesar 6,25% pada rapat Dewan Pengurus (RDG) Juli 2024.

“Kami perkirakan BI rate tidak akan berubah pada bulan Juli,” kata Direktur Keuangan Bank Islam Indonesia Banjaran Surya Indrastomo kepada Bisnis, Selasa (16 Juli 2024).

Banyalan mengatakan, dari sudut pandang luar, pengumuman terbaru Ketua Federal Reserve Powell mengenai arah kebijakan suku bunga ke depan telah membawa sentimen positif.

Dia berkata: “Pidato Jerome Powell di Economic Club kemarin memberikan kesan kuat bahwa dia tidak akan menunggu (inflasi turun) menjadi 2% selama perkiraan internal mereka tetap stabil. membekukan situasi saat ini.”

Banjaran mengatakan pengumuman tersebut menyebabkan peningkatan ekspektasi penurunan suku bunga Dana Federal Reserve (FFR) sebesar 75% hingga 100% pada bulan September, lebih dari dua kali lipat perkiraan penurunan suku bunga.

Oleh karena itu, Banjaran menilai jika ada izin, Bank Indonesia mempunyai ruang untuk menurunkan suku bunganya pada tahun ini.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan jika ada ruang untuk pemotongan moneter pada kuartal IV 2024, maka suku bunga BI akan turun.

“Kalau rupee bisa stabil dari situ, mungkin pada kuartal IV 2024, kami akan mencoba memberi ruang untuk penurunan suku bunga,” ujarnya.

Perry mengatakan Bank Indonesia kini melanjutkan upaya penerapan kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi domestik dan menjaga stabilitas nilai tukar dan mata uang rupiah.

Oleh karena itu, sebelum RDG Juni 2024, BI memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,5% setelah RDG April 2024 menaikkan BI-Rate.

“Fokus kita sekarang ke nilai tukar rupee, bagaimana tetap stabil dan menguat, maka BI rate dulu yang kita pertahankan saat ini,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel