Bisnis.com, Jakarta – Industri pertemuan bisnis, insentif, konferensi, pameran (MICE) dan acara khusus, termasuk musik dan olahraga, diperkirakan akan semakin marak di Indonesia.
Situasi perekonomian global yang mulai stabil dan lancarnya pergantian pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subanto serta tingginya kredit pertumbuhan ekonomi akan mendorong dan mempercepat perkembangan industri ini.
Informasi tersebut disampaikan Presiden Asosiasi Kongres dan Konvensi DPP Indonesia (INCCA) Iqbal Alan Abdullah pada 17 Agustus 2024 dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dan pergantian pemerintahan ke Presiden Prabowo Subanto. Oktober 2024.
“Situasi saat ini sangat menggembirakan bagi kami dan merupakan lingkungan yang ideal untuk acara bisnis termasuk konferensi bisnis, pameran dagang, musik dan olahraga atau acara khusus. dunia,” kata Iqbal Alan Abdullah di Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Menurut doktor lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bravijaya ini, untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, perekonomian dunia menjadi lebih stabil dan Bank Dunia menyebutkan akan ada pertumbuhan lebih lanjut pada tahun 2025. Hal ini merupakan landasan yang kuat bagi industri MICE dan event yang sedang berkembang.
“Acara bisnis memiliki basis ekonomi dan politik yang stabil, termasuk konferensi bisnis, pameran dagang, musik atau olah raga khusus. Untuk acara skala besar dan menengah. Saya optimistis industri MICE dan event kita bisa tumbuh di atas 15 persen, yaitu a pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik sekitar 7,4 persen,” ujarnya.
Menurut data Kementerian Pariwisata, pariwisata MICE akan meningkat 12-15 persen pada tahun 2023, dan akan meningkat sebesar 20 persen pada tahun 2024. Saya yakin setelah datangnya pemerintahan baru, pertumbuhannya akan di atas 15 -20 persen. . penting. Melihat optimisme Presiden terpilih Prabowo Subanto terhadap pertumbuhan ekonomi,” lanjut Iqbal.
Harapan Iqbal tersebut didasari oleh daya saing Indonesia untuk bersaing di event-event penting dan besar, baik event bisnis maupun pertemuan antar pemerintah dan non-pemerintah, seperti yang ditunjukkan pada masa rezim Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden – menjabat Maruf Amin.
Begitu pula dengan ketersediaan atau perkembangan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara yang luas, menyebabkan banyaknya kegiatan MICE di Indonesia. Terkait sumber daya manusia (SDM) MICE dan industri event terkini di Indonesia sangat kompetitif, apalagi dengan berkembangnya pendidikan formal di bidang MICE dan event yang berkembang di berbagai kampus di Indonesia.
“Kami mengapresiasi apa yang telah kami capai di masa Presiden Jokowi dalam membawa banyak event ke Indonesia. Saya berharap keberhasilan ini bisa semakin sukses lagi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subanto. “Dan saya punya firasat kuat bahwa beliau dan para menteri akan mampu mendorong Indonesia untuk lebih banyak memenangkan kegiatan MICE dan event bisnis di Indonesia,” harap Iqbal.
Meski demikian, Iqbal berharap pemerintah tetap berupaya memberikan berbagai insentif kepada penyelenggara kegiatan pertemuan, khususnya konferensi bisnis, pameran dagang, acara musik atau olahraga khusus. Baik itu insentif pajak, akses kredit ke perbankan atau insentif langsung lainnya bagi penyelenggara yang mendatangkan peserta atau tamu ke Indonesia, seperti yang dilakukan negara lain.
“Kita masih perlu memberikan insentif agar lebih banyak lagi kegiatan atau acara atau pertemuan bisnis yang diadakan di Indonesia. Harus ada interkementerian dengan industri. Ini juga akan membuat kita menjadi destinasi yang kompetitif,” kata Iqbal Alan Abdullah.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel