Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mewaspadai permasalahan data ketenagakerjaan RI yang meski secara persentase meningkat, nyatanya produktivitas justru menurun dan sebagian besar ditempati oleh pekerja informal.

Presiden Jenderal Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan kondisi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap investasi. 

“Jadi yang menjadi persoalan adalah kualitas kerja, produktivitas, dan potensi pendapatan pekerja. Dari data, daya beli masyarakat sangat lemah menghadapi tekanan ekonomi, terutama dari kalangan menengah ke bawah,” ujarnya di Bisnis Indonesia Midyear Challenges .2024 di Raffles Hotel, Senin (29/7/2024). 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2024 kemungkinan akan mengalami tren penurunan sejak pandemi Covid-19. 

Oleh karena itu, situasi tersebut tidak menjadi masalah, Shinta justru menjelaskan tren pekerja tetap yang mengalami penurunan. 

Jumlah pekerja tetap yang terdaftar pada Februari 2024 hanya sebesar 65,6% dan merupakan angka terendah sejak pandemi Covid-19. Capaian tersebut pun mengalami penurunan dibandingkan periode Februari 2023 sebesar 66,48%. 

Kinerja tersebut sejalan dengan tren setengah pengangguran yang meningkat signifikan ke level 8,52%, dari periode Februari 2023 sebesar 6,91%.

Karena itu, Shinta menegaskan, hal yang perlu diperhatikan dalam dunia usaha adalah hubungan antara sektor informal dan formal. Pasalnya, pekerja informal masih lebih tinggi yaitu sebesar 59,17%, dibandingkan pekerja formal sebesar 40,83% pada Februari 2024. 

“Data-data ini jelas menunjukkan bahwa tingkat produktivitas pekerja cenderung lebih rendah dan berpotensi lebih rentan terhadap tekanan ekonomi,” ujarnya. 

Dalam pemaparannya, Shinta menekankan agar pemerintah mengetahui produktivitas dan pendapatan pekerja sebagai risiko terhadap pembangunan ekonomi sepanjang semester II/2024, terutama risiko kenaikan harga pangan dan bahan bakar akibat melemahnya nilai tukar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel