Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu investor raksasa, BlackRock Inc., kepincut dengan saham ICBP yang diprediksi masih memiliki prospek bagus pasca pembagian dividen pada 2024.
Agenda pembagian dividen kepada emiten konsumen Grup Salim PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) hingga jadwal pembayaran pada Kamis (25 Juli 2024).
Pemegang saham ICBP yang berhak penjatahan akan mendapat Rp 200 per saham. Emiten produsen mie instan merek Indomie ini telah membagikan total dividen senilai Rp 2,33 triliun untuk tahun buku 2023.
Jelang pembagian dividen, saham ICBP sempat menguat dalam sebulan terakhir. Pada periode tersebut, pergerakan harga menguat 4,85% ke Rp 10.800 pada akhir perdagangan Rabu (24/07/2024).
Tren positif harga saham ICBP terus sejalan dengan konsensus analis yang dihimpun Bloomberg. Sebanyak 34 surat berharga atau bahkan 34 tercatat sebagai rekomendasi pembelian.
Sedangkan target harga saham ICBP adalah Rp 13.103 per perjanjian selama 12 bulan ke depan. Jadi masih ada potensi return sebesar 21,3% dari Rp 10.800.
Di tengah tren positif saham ICBP, BlackRock diwaspadai peningkatan kepemilikannya pada periode Juli 2024 saat ini.
BlackRock terus mengurangi kepemilikan saham ICBP secara bulanan mulai Maret 2024 hingga Juni 2024, menurut data Bloomberg.
Pada Juli 2024, BlackRock akan kembali menambah kepemilikan saham ICBP. Kepemilikan mereka meningkat dari 64,81 juta saham pada akhir Juni 2024 menjadi 65,00 juta saham.
Maximilianus Nico Demus, Asisten Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas sebelumnya menyatakan, imbal hasil dividen ICBP hingga saat ini sebesar 1,94%.
Hasil dividen adalah tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi pada saham suatu perusahaan. Rasio ini biasanya diperoleh dengan membagi modal pembelian per saham dengan jumlah dividen per saham yang diterima investor dari saham yang sama.
Nico menilai pembagian dividen dipandang sebagai pemanis saat emiten milik Anthony Salim itu menghadapi ketidakpastian perekonomian dan melemahnya daya beli konsumen.
“Saat situasi dan kondisi penuh ketidakpastian, dividen menjadi pemanis yang mendorong pelaku pasar dan investor untuk kembali masuk ke saham,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/7/2024).
Ia mengatakan, saham ICBP tetap menjadi saham dengan prospek positif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pandangan ini adalah bahwa kedua saham tersebut cenderung melakukan lindung nilai terhadap volatilitas.
Jika tidak, lanjutnya, ICBP diuntungkan dengan ketergantungan konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Oleh karena itu, ketahanan kedua emiten ini teruji meski daya beli dan belanja biasanya terbatas akibat kenaikan suku bunga.
Meski volatilitasnya rendah, kami yakin fundamental ICBP akan terus bangkit hingga akhir tahun dengan target harga ICBP Rp 13.100, ”ujarnya.
Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel