Bisnis.com, Jakarta – Harga minyak mentah terlihat meningkat pada awal pekan seiring investor mempertimbangkan dampak pengunduran diri Joe Biden.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Agustus 2024 naik 0,52% menjadi US$80,55 per barel pada pukul 06.00 WIB, demikian data Bloomberg, Senin (22/7/2024).

Sedangkan kontrak minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman September 2024 meningkat sebesar 0,47% menjadi USD 83,02 per barel pada pukul 06.39 WIB.

Minyak mentah WTI naik di atas 80 dolar AS per barel. Harga minyak mentah internasional, Brent, naik menjadi sekitar $83 per barel setelah penurunan satu hari terbesar sejak awal Juni 2024.

Setelah turun 3% pada perdagangan minyak Jumat (18/7), harga minyak sedikit naik karena investor mempertimbangkan dampak dari keputusan Joe Biden untuk tidak mencalonkan diri kembali.

Biden, 81, membatalkan pencalonannya untuk masa jabatan kedua di tengah kekhawatiran bahwa dia tidak akan bisa mengalahkan Donald Trump dan dukungan dari Wakil Presiden Kamala Harris.

Selain itu, di Kanada, ledakan termal terjadi di sumur minyak Alberta, yang menyebabkan kebakaran hutan. Sekitar 348.000 barel produksi minyak per hari terancam, menurut data dari Alberta Wildfire dan Alberta Energy Regulator.

Dolar Amerika (AS) melemah pada awal perdagangan di Asia, sehingga menguntungkan barang-barang yang dihargai dalam mata uang tersebut.

Sebelumnya, harga minyak anjlok pada Jumat (19/7) akibat kekhawatiran terhadap perekonomian China yang menyebabkan kekurangan pasokan.

Menurut analis ANZ, kurangnya langkah-langkah stimulus yang efektif dari Tiongkok, importir minyak terbesar, telah membebani produk-produk tersebut.

Para pejabat Tiongkok mengakui pada hari Jumat bahwa agenda kebijakan ekonomi yang ditegaskan kembali pada akhir pertemuan penting Partai Komunis pekan lalu mengandung banyak kontradiksi yang kompleks, yang menunjukkan bahwa ada ‘jalan ke depan’ untuk implementasi kebijakan.

Simak Google News dan berita serta artikel lainnya di channel WA