Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) memperkirakan harga nikel global berpotensi semakin turun setelah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan membatalkan mandat kendaraan listrik (EV). ) peraturan jika terpilih kembali menjadi presiden.

“Ini pasti akan berdampak lagi pada harga nikel. Pasti akan berdampak. Kita tidak bisa memprediksinya, karena ini adalah konsumsi dunia. “Tapi pasti turun, komoditas naik turun,” kata Sekjen APNI Meidy Katrin Lengkey saat ditemui di Kementerian Keuangan, Senin (22/07/2024).

Meski demikian, Meidy meyakini Trump tidak akan terburu-buru menghapus kebijakan wajib kendaraan listrik. Sebab, Trump perlu memikirkan manfaat yang didapat melalui pengembangan EV.

Untuk itu, Meidy optimis calon presiden AS dari Partai Republik akan mengembangkan kendaraan listrik di tengah pasar global yang mengedepankan energi ramah lingkungan.

Tergantung konsep sistemnya yang mana, pengusaha tetap nyaman, pengusaha tetap untung, terus berusaha, tapi ke depan tidak meninggalkan energi hijau, ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik kebijakan kendaraan listrik Presiden AS Joe Biden dan berjanji akan mengambil tindakan terhadap kebijakan tersebut pada hari pertamanya menjabat sebagai presiden.

Mengutip Bloomberg, Jumat (19/7/2024), Trump menyampaikan hal tersebut dalam pidato pencalonannya pada Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee dan yakin upayanya mampu menyelamatkan industri. 

“[Langkah ini] akan menyelamatkan industri otomotif AS dari kehancuran total, yang sedang terjadi saat ini, dan menghemat ribuan dolar per mobil bagi pelanggan AS,” jelas Trump. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel