Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan hengkangnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada pemilihan presiden (Pilpres) AS 2024 akan berdampak pada pasar saham baik internasional maupun domestik.

Ekonom Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan poin utama Wall Street sudah ditetapkan pada akhir pekan lalu. Ketidakpastian menjelang pemilu AS pada November 2024 membuat investor khawatir. 

“Kandidat presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengundurkan diri dari pemilu 2024. Dukungan Biden berikutnya adalah agar pasangannya, Kamala Harris, menjadi calon presiden Partai Demokrat berikutnya,” katanya dalam survei, Senin. (22.7.2024).

Ia menambahkan, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,45% pada pekan 15-19 Juli 2024. Koreksi IHSG merupakan hal yang wajar setelah pekan pemulihan dari bulan sebelumnya. 

Sementara itu, sektor energi dan transportasi mengungguli sektor lainnya dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,71% dan 1,42%. 

Meski IHSG melemah, investor asing mencatatkan pembelian di pasar domestik selama sepekan sebesar Rp754,87 miliar. Lanjutan pembelian pada minggu sebelumnya sebesar Rp1,55 triliun, ujarnya.

Senada, Direktur Riset NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata menambahkan, pasca pembunuhan Donald Trump pada pekan terakhir, ketegangan pemilu presiden AS diwarnai oleh keputusan Presiden AS Joe Biden yang mencopot calonnya setelah dukungannya sendiri ditolak. partainya, Demokrat.

“Biden yang kesehatan dan kepemimpinannya dipertanyakan di usia 81 tahun dibandingkan Trump di usia 78 tahun, akhirnya memberikan nominasi kepada Kamala Harris yang kini menjabat Wakil Pemimpin Amerika Serikat,” ujarnya, seperti dilansir Senin (22/07). /2024).

Ia menambahkan, data inflasi AS yang akan dibayarkan pada Jumat (26/7/2024) akan menguji ekspektasi pasar terhadap Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada Bulan September 2024.  

Para ekonom memperkirakan data inflasi PCE akan naik 0,1% pada bulan Juni untuk bulan kedua berturut-turut, yang akan mengurangi output inti tahunan 3 bulan ke laju paling lambat tahun ini, di bawah target The Fed sebesar 2%.

Menurut Liza, di tengah panasnya musim pelaporan keuangan, para investor yang baik berharap perusahaan-perusahaan yang berkinerja baik akan menghentikan produk-produk teknologi yang mendingin tahun ini di produk-produk AS seperti Tesla, Letters, belum lagi GM dan IBM.

“Sementara itu, industri teknologi S&P 500 turun hampir 6% minggu ini karena ekspektasi penurunan suku bunga dan masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden pada tahun 2024 menggeser uang dari tahun ini menjadi pemenang bagi yang lamban,” katanya.

Sementara itu, pemerintah AS diperkirakan akan mengumumkan kebijakan berikutnya pada akhir Juli. Menurut survei CME FedWatch, perekonomian hampir seluruhnya bergantung pada penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan September. 

Namun menurutnya, IHSG masih terlihat tak berubah di area terlindung di sekitar 7.300, meski penyerangan pada Kamis (18/7/2024) pekan lalu telah menyelamatkan posisi IHSG kembali ke atas MA10 sehingga menjadikan level 7.278 sebagai support terdekat. pada saat ini. 

“Kami meyakini masih perlu memberikan peringatan kepada investor atau dunia usaha untuk menghindari tindakan jangka panjang mengingat posisi IHSG terhadap merger tersebut bersifat negatif,” jelasnya.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di saluran Google News dan WA