Bisnis.com, JAKARTA – Di hari ulang tahunnya yang ke 36, Dr. Institut Pers. Soetomo (LPDS) Dr. Soetomo yang menunjukkan peran masyarakat dalam merevitalisasi media massa.

Buku Dr Soetomo: Pendorong Kebangkitan dan Kiprahnya di Pers ditulis oleh Elik Susanto dan timnya.

Dalam buku tersebut, Dr. Soetomo sebelumnya tidak bisa ditemui publik. 

Salah satu yang mendorong Elik menulis buku ini adalah Dr.Dr.J. Soetomo adalah dunia jurnalis.

Menurutnya, masyarakat kini lebih mengenalnya sebagai pendiri Budi Utomo. Faktanya, banyak orang yang melakukan kesalahan dibandingkan dengan Dr. Soetomo dan Bung Tomo. Faktanya, mereka adalah dua orang yang berbeda.

Dr. Soetomo juga memiliki banyak layanan yang belum diketahui banyak orang. Selain menjadi pekerja sosial, Dr. Soetomo adalah seorang jurnalis, penulis, politikus, pengusaha dan beberapa pendiri media.

Kompleksitas dan desain ini sangat menarik bagi Elik. Berdasarkan opini media, baik Elik maupun Dr. Soetomo patut mendapat pujian besar. Bagian inilah yang coba Elik sampaikan dalam bukunya.

Elik juga Dr. Soetomo. Dalam hidupnya Dr. Soetomo mengutamakan urusan nasional dan kenegaraan. Dalam karyanya Dr. Soetomo tidak memanfaatkan pers untuk menjadi kaya. Perusahaan media yang ia dirikan didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan kebrutalan kolonialisme.

Elick menjelaskan, buku tersebut ditulis dengan gaya naratif mirip penulisan pemberitaan media, memadukan fakta, penelitian, penelitian lapangan, dan wawancara dari berbagai sumber.

Elik juga menekankan pentingnya penelitian yang luas dan menyeluruh dalam penulisan buku ini.

“Anda harus mendapatkan faktanya, tidak bisa hanya mengutip.

Elik mengaku harus melalui banyak waktu saat menulis buku tersebut. Yang terpenting adalah melaporkan untuk mendapatkan fakta. Sebagai peneliti, Elik juga Dr. Soetomo.

Sekali – Dr. Soetomo, Desa Ngepe, Jawa Timur. Dengan verifikasi langsung, Elik yakin hasil artikelnya akurat dan terpercaya.

Budayawan dan jurnalis Mohamad Sobari mengungkapkan bahwa sejarah bukan sekedar cerita, tapi juga pengetahuan. Sejarah sebagai ilmu mempunyai pengaruh yang besar bagi manusia.

Sobari memandang ke dokter. Soetomo adalah sosok yang berhasil mengamankan landasan kebebasan pers. Menurutnya, berbagai karya dan gagasan Dr. Soetomo yang bertahan hingga saat ini merupakan bukti nyata partisipasinya dalam pembangunan rakyat.

Sementara itu, Habimono K. Koesoebjono Dr. Soetomo berbicara tentang kejujuran manusia. Menurut Habi, Dr. Soetomo adalah orang yang sangat dihormati di keluarga. Selain itu, Dr. Soetomo juga seorang yang setia karena ia tidak pernah menikah lagi setelah istrinya meninggal. (Rafi Abid Wibisono)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA