Bisnis.com, JAKARTA — Total saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) yang dimiliki Grup Djarum menambah 300 juta saham.

Grup Djarum memiliki saham TOWR melalui PT Dwimuria Investama Andalan. Perusahaan ini dimiliki oleh dua orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono.

Dalam laporan terbaru PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah saham TOWR yang dimiliki Dwimuria Investama Andalan dikabarkan bertambah 300 juta saham, Rabu (24/7/2024).

Alhasil, jumlah saham TOWR yang dimiliki Dwimuria Investama Andalan bertambah dari 2,55 miliar saham atau setara 5,00% menjadi 2,85 miliar atau setara 5,59 miliar.

Saat ini, Grup penyedia menara Djarum Sarana Menara Nusantara mempunyai agenda membagikan dividen final tahun buku 2023.

Direktur Sarana Menara Nusantara Adam Gifari sebelumnya mengatakan untuk tahun buku 2023, TOWR telah membagikan total dividen sebesar Rp 1,2 triliun. Bagian interim sebesar Rp 298,79 telah disalurkan TOWNR. 

“Bagian akhir yang akan disalurkan kurang lebih Rp 901 miliar,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (26/6/2024). 

Ia membenarkan pembagian terakhir ini totalnya sebesar Rp 18,1. Pada program dividen interim sebelumnya, TOWR membagikan dividen interim sebesar Rp6 per saham.

Sebagai informasi, TOWNR mengirimkan pendapatan sebesar Rp 11,74 triliun pada tahun 2023. Realisasi tersebut meningkat 6,39% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 11,03 triliun.

Namun peningkatan pendapatan tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan laba kotor TOWNR. Tahun lalu TOWR mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,25 triliun atau turun 5,49% dari tahun 2022 sebesar Rp 3,44 triliun. 

Dari sisi operasional, hingga kuartal I 2024 TOWR tercatat sebanyak 31.049 menara. Sedangkan total TWR fiber dilaporkan sepanjang 220.975 km.

Serat optik ini terdiri dari fiber to the tower (FTTT) sepanjang 186.571 km, fiber to the ground (FTTH) sepanjang 15.381 km, dan backbone dan kapal selam sepanjang 19.023 km.

Sedangkan rangkaian pendistribusian saham TWR terakhir memasuki periode pencatatan pada 8 Juli 2024. Selanjutnya pembayaran dijadwalkan dilakukan pada Jumat (26/7/2024).

Penafian: konten ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel