Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kmenkominfo) mengungkap sebanyak 15 pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika terlibat aktif dalam perjudian online. Hal ini berdasarkan temuan Pusat Akuntansi dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mera Tayyaba mengatakan, dari 15 pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika, ada 2 pegawai yang tidak terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada saat yang sama, 1 orang pensiun. Akibatnya, 12 pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Komunikasi dan Informatika terlibat perjudian online.
“Tapi 12 orang ini kita proses, intinya itu berarti tindakan disiplin bagi PNS.” Sedangkan yang lainnya masih dalam penilaian,” kata Mera dalam komunikasi, Kamis (25/7/2024), kata Kementerian Penerangan usai acara sosialisasi pencegahan perjudian di Jakarta.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Mancominfo) Budi Ari Setyadi mengaku sedikit malu dengan banyaknya pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Budi mengatakan, penjudi di instansi lain lebih buruk dibandingkan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Jumlah itu jelas sedikit melegakan, oh 15 [karyawan]. Jadi 6000 dibagi 15 titik nol. “Karena dibandingkan instansi lain, lebih buruk,” kata Budi.
Budi merinci, ada sekitar 4.000 anggota TNI yang mengikuti permainan online. Begitu pula dengan kepolisian yang anggotanya ribuan.
“Ada sekitar 1.000 orang di DPRK/DPRK. Oleh karena itu saya juga berharap nama 15 orang tersebut tidak terjebak dalam perjudian online, ujarnya.
Di sisi lain, tambah Budi, 5.928 karyawan atau 100% karyawan CaymanCominfo telah menandatangani perjanjian integritas untuk tidak terlibat dalam perjudian atau perjudian online. “Sanksinya mulai dari peringatan berat hingga pemecatan,” ujarnya.
Ke depan, Budi mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi pegawai secara berkala, beserta laporan PPATK.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA