Bisnis.com, JAKARTA – Investor pasar modal Indonesia diperkirakan akan mengurangi transaksinya di bursa Indonesia dan beralih ke investasi kripto. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan sekuritas merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Peralihan investor saham ke kripto dibenarkan oleh Samsul Hidayat, Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Samsul mengatakan ada semacam tren di pasar modal, ketika pasar saham tidak lagi menjanjikan keuntungan yang cukup, investor beralih ke produk lain.
“Tapi kami melihat ini hanya penyesuaian saja. Penyesuaian dalam arti investor memilih produk mana yang menurutnya bisa memberikan imbal hasil dan aman berinvestasi,” kata Samsul saat berbicara di BEI, Sabtu (20/9) ditemui. bangunan. Jakarta. /7/2024).
Samsul juga mengatakan, dari 5,5 juta investor di pasar saham, hampir 20%-25% investornya saat ini aktif berdagang.
Sementara itu, Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mencatat kondisi pasar saham yang bearish pada paruh pertama tahun 2024 mendorong beberapa investor beralih ke kripto. Menurutnya, saat ini total pengguna Bitcoin berjumlah 18,5 juta orang, jauh lebih besar dibandingkan total investor pasar modal.
Shim juga melihat jumlah investor yang aktif berdagang turun sekitar 30% dari puncaknya, yang merupakan angka terendah menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI). “Mengapa investor meninggalkan pasar modal? Pertama, karena investor asing menjual saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar,” kata Shim.
Kedua, lanjutnya, banyak kontroversi seputar lembaga pemantau khusus (SMB) yang menggunakan metode full call Auction (FCA). Shim mengatakan dia secara pribadi mendukung kebijakan FCA, namun hal itu menimbulkan kontroversi. Hal-hal inilah yang membuat investor beralih ke kripto.
Terkait pasar yang bearish tersebut, Mirae Asset Sekuritas menurunkan target IHSG akhir tahun dari 8.100 menjadi 7.585 pada akhir tahun 2024. Sebagai informasi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia mengalami peningkatan.
Bappebti mencatat hingga Januari 2024, terdapat 18,83 juta investor kripto lokal. Jumlah ini kemudian meningkat menjadi 20,16 juta investor pada April 2024.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel