Business.com, Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah menemukan “cadangan” baru sumber daya minyak dan gas (migas) di Blok Rokan dengan potensi produksi 3.000 barel minyak per hari (BOPD |).
Data tersebut diperoleh dengan melakukan pengeboran sumur eksplorasi Astraea-1 di Riya, Kecamatan Toka Putih, Kabupaten Rokan Hili.
Wakil Presiden Eksekutif Bisnis Hulu WK Rocan PHR Andrey Wizanarko mengatakan, sumur eksplorasi Astraea-1 merupakan Komitmen Kerja Khusus (KKP) WK Rocan dengan Kelompok Kerja Khusus kegiatan migas komersial. Tujuan utama endapan tersebut berada pada lapisan merah atas Formasi Pematang
Sumur tersebut dibor terarah menggunakan rig pengeboran darat, dibor pada 10 April 2024, dan mencapai kedalaman akhir 7.158 kaki pada 23 Mei 2024.
Saat ini sedang menjalani pengujian tingkat kandungan (UKL) oleh PHR di bawah pengawasan SKK Migas dengan menggunakan tim perbaikan. Selain itu, evaluasi pelatihan juga dilakukan melalui registrasi jalur elektronik
Dalam siaran persnya, Rabu (17/7/2024), Andre menyampaikan Formasi Upper Red Bed Pematang mencapai laju alir minyak lebih dari 3.063 BOPD pada tahap pengujian kandungan tingkat pertama.
Sumur eksplorasi ini merupakan penemuan sumur ketiga dan sumur Mibasa yang terindikasi minyak setelah penemuan minyak dan gas sebelumnya di sumur Sikol Utara dan Penang Timur, kata Andro.
Sumur eksplorasi UKL bertujuan untuk mengetahui kandungan hidrokarbon keekonomian suatu lapisan dan mengetahui kualitas reservoir segera setelah pengeboran. UKL ini dilakukan dengan cara mengeluarkan fluida melalui pipa bor
Jika ditemukan hidrokarbon pada pengujian kandungan strata, maka diukur laju alirnya dan dibawa ke lubang pembakaran karena keterbatasan fasilitas produksi pada tahap eksplorasi, kata Andre.
Kepala Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi De Suryodipuro mengatakan pengeboran sumur Astraea-1 merupakan bukti KKKS terus berupaya mencapai tujuannya dan meningkatkan produksi migas dalam negeri.
Hudi mengatakan, PHR dan KKKS lainnya harus memenuhi komitmen pencegahan kebakaran untuk bersama-sama mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah.
Penemuan cadangan tersebut juga merupakan bagian penting dari program pemerintah di bidang energi dalam negeri yang bertujuan untuk menghasilkan 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.
Penemuan ini akan ditindaklanjuti sebagai bagian dari penelitian latar belakang dan proses pengembangan jangka panjang yang direncanakan yang akan menghasilkan peningkatan produksi yang signifikan, kata Hoody.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel