Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Bidang Pembangunan Ekonomi, Energi dan Lingkungan Hidup, Jose W. Fernandez mengatakan dana sebesar 1 miliar atau Rp telah disetujui dan dapat menciptakan lapangan kerja bagi kita. kakak beradik. 

Fernandez mengatakan kepada rekannya, Asisten Menteri Perdagangan dan Pembangunan Internasional, Departemen Keuangan AS, Alexia Latortue, bahwa persetujuan dana tersebut diumumkannya pada Kamis (11/7/2024) dalam pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin). . ). . Langkah ini kemudian dianggap jelas karena kelompok tersebut melihat dampak pendanaan JETP. 

“Minggu lalu rekan saya dari Kementerian Keuangan hadir di sini, dan seperti yang saya sampaikan saat itu, sekitar US$1 miliar telah disetujui untuk didanai oleh AS dan mitranya di JETP,” ujarnya dalam konferensi pers di AS. . Duta Besar Amerika di Batavia mengatakan pada Senin (15/7) dalam sebuah konferensi bahwa ia akan terus melanjutkan proyek JETP. 

Fernandez mengatakan pihaknya meyakini terdapat peluang besar di bidang energi seperti energi surya, angin, dan panas serta dapat menghasilkan udara yang bersih dan sehat, misalnya di Batavia dan tempat lainnya. Investasi ini diyakini mampu menciptakan lapangan kerja. 

“Menurut rekan-rekannya di Indonesia, JETP dapat menciptakan sekitar 383.000 lapangan kerja pada tahun 2030. Jadi kami optimis dengan JETP. Ini adalah proyek yang akan terus dipatuhi oleh Amerika Serikat,” jelasnya. 

Hal ini juga tercermin dalam Rencana Investasi dan Kebijakan Terpadu (CIPP Plan) tahun 2023 yang menyatakan bahwa JETP mempunyai masa baik dan buruk dalam penggunaannya, karena akan banyak lapangan kerja yang tercipta dan hilang. 

Menurut laporan tersebut, tujuan JETP saat ini adalah tambahan kapasitas produksi energi terbarukan sebesar 52,2 Gigawatt infrastruktur energi terbarukan dan transmisi akan dibangun dengan biaya sekitar US$ 19,7 miliar, yang akan menciptakan 383.000 lapangan kerja antara tahun 2023-2030.

Sementara itu, saat ditemui Latortue, kesepakatan senilai US$1 miliar itu disebut-sebut di luar $10 miliar yang dijanjikan Partners Group (IPG). 

Wakil Ketua Koordinator Bidang Kemaritiman, Perjanjian, dan Luar Negeri Kadin, Shinta W. Kamdani, yang usai bertemu dengan Latortue, Kamis (11/7/2024), bahkan merespons sebelum delegasi Kementerian Keuangan mengonfirmasi. Dedikasi Paman Sam pada negara. 

Ia pun menilai dana US$ 1 miliar yang masuk dan bisa segera digarap merupakan kabar baik dan bukan komitmen.

“Kami [Kadin dan AS] harus menunjukkan bahwa ini benar-benar terjadi. “Jadi menurut saya ini adalah langkah awal yang besar,” jelas Shinta. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel