Bisnis.com, JAKARTA – Meski pahit, pare memiliki banyak penggemar di Indonesia dan dunia. Pare mempunyai banyak manfaat selain dapat diolah menjadi makanan.

Pare merupakan anggota keluarga ulat dan menghasilkan buah yang bentuknya bulat telur. Pare bisa dimakan mentah tapi rasanya sangat pahit tapi tidak manis. 

Untuk memanfaatkan buah ini, pare sering kali direbus dan digunakan dalam masakan atau teh. Ekstrak pare juga digunakan sebagai obat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare dapat membantu mengobati kondisi peradangan seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan kanker. Buah ini mengandung senyawa alami yang berperan seperti insulin untuk mengatur kadar gula darah. 

Namun, penelitian pada manusia yang lebih lama dan lebih andal diperlukan untuk mengetahui efek pare terhadap berbagai kondisi kesehatan, termasuk gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan regulasi tubuh. berat

Meski belum disetujui secara resmi oleh Food and Drug Administration sebagai obat untuk mengobati diabetes atau kondisi medis lainnya, ekstrak pare banyak dijual dalam bentuk cair, bubuk, dan suplemen nutrisi. tablet. Berikut beberapa manfaat makan pare bagi kesehatan: 1. Dapat membantu mengurangi peradangan.

Setelah cedera atau infeksi, tubuh mengalami peradangan jangka pendek untuk membantu penyembuhan. Namun, peradangan yang terus-menerus dapat menimbulkan konsekuensi buruk berupa cedera dan penyakit. 

Peradangan kronis, yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, merupakan penyebab lebih dari separuh kematian di seluruh dunia.

Penelitian telah menyimpulkan bahwa pare memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Tanaman ini dikatakan bermanfaat dalam mengurangi peradangan dan mengobati penyakit terkait peradangan. 2. Dapat membantu pengelolaan berat badan

Obesitas merupakan penyakit yang banyak diderita orang namun tidak diketahui. Penyakit yang berhubungan dengan obesitas termasuk penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Ini adalah salah satu penyebab kematian dini yang paling dapat dicegah.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare membantu menjaga berat badan yang sehat, namun hasilnya beragam. Banyak penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pare dapat meningkatkan pemanfaatan karbohidrat dan membatasi penambahan lemak.

Beberapa penelitian telah mengamati penurunan dan perbaikan berat badan pada penderita diabetes tipe 2. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menarik kesimpulan yang lebih kuat tentang efek pare terhadap pengendalian berat badan. 3. Dapat membantu melawan diabetes

Diabetes adalah salah satu “silent killer” yang menyerang banyak orang di seluruh dunia. Jika tidak diobati, pradiabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam waktu lima tahun, sehingga meningkatkan komplikasi kesehatan seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Penelitian yang paling menjanjikan tentang pare berkaitan dengan pengaruhnya terhadap regulasi gula darah, namun penelitian ini tidak meyakinkan. 

Meskipun pare mungkin merupakan pilihan yang aman, efektif, dan murah bagi penderita diabetes tipe 2, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan tanaman ini untuk pengobatan masih dalam tahap awal. 4. Dapat membantu mencegah atau mengobati kanker ovarium 

Kanker adalah penyebab kematian nomor dua di Amerika. Beberapa penelitian menunjukkan kemampuan pare dalam melawan atau mengobati kanker, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk menarik kesimpulan pasti.

Pare memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat yang dapat mencegah kanker. Selain itu, senyawa alami yang terdapat pada pare dapat membunuh sel kanker tertentu atau mencegah pertumbuhan dan penyebarannya. 

Namun, banyak penelitian telah dilakukan pada hewan pengerat dan sel kanker yang diisolasi. Para ilmuwan mengatakan bahwa ekstrak atau pare murni dapat digunakan untuk mengobati kanker bersamaan dengan pengobatan konvensional. 

Namun, penelitian yang lebih mendalam diperlukan untuk mengembangkan intervensi antikanker yang tepat. 5. Dapat mendukung kesehatan jantung

Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung, antara lain diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan kolesterol tinggi.

Setelah penelitian pada hewan, peneliti Jepang menyelidiki efek pare terhadap tingginya kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL), sejenis kolesterol yang diketahui meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. 

Berdasarkan hasil penelitian ini, para peneliti mengatakan bahwa ekstrak pare dapat menurunkan kadar LDL pada manusia dan mungkin menawarkan nilai terapeutik untuk pengendalian kolesterol. 6. Dapat mendukung sistem kekebalan tubuh

Selain efek anti inflamasi dan antioksidan yang mendukung fungsi kekebalan tubuh, pare memiliki sifat antibakteri dan antivirus. 

Minyak atsiri pare telah terbukti melawan Staphylococcus aureus (S. aureus) dan bakteri lain seperti E. coli. Namun, para peneliti mengatakan penggunaan pare dalam industri makanan dan farmasi masih dalam tahap awal.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel