Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit teknologi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah melaporkan penggunaan dana IPO pada 30 Juni 2024. Selain melaporkan penggunaan dana, kedua emiten tersebut juga melaporkan penempatan dana hasil IPO. 

Lantas emiten mana yang diuntungkan dengan penempatan dana IPO?

Berdasarkan hasil penelusuran perusahaan, BUKA menjadi emiten yang paling diuntungkan dari penempatan dana IPO. BUKA dikabarkan menginvestasikan dana hasil IPO pada 20 obligasi, dua deposito, dan enam rekening giro. 

BUKA diperkirakan akan memperoleh bunga hingga sekitar Rp 700 miliar dari penempatan dana IPO. Imbal hasil terbesar dari penempatan BUKA adalah obligasi pemerintah Republik Indonesia dengan saldo Rp 1,65 triliun dan bunga atau imbal hasil 6,5%.

BUKA diperkirakan meraup keuntungan Rp 107,25 miliar per tahun dari imbal hasil obligasi tersebut. 

Dari sisi simpanan, BUKA menghasilkan pendapatan tertinggi dari simpanan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Deposito BUKA memiliki imbal hasil sebesar 6,6% yang berarti BUKA akan membayar bunga sebesar Rp 49,5 miliar dari penempatan tersebut.

Di sisi lain, BUKA menghabiskan uang tunai sebesar Rp 1,07 triliun pada akhir tahun 2023. Dengan pendapatan dari simpanan tersebut, BUKA setidaknya mampu memenuhi separuh kebutuhan uang tunai tahunannya. 

GOTO kini dapat menyimpan dana IPO di rekening deposito dan tiga rekening giro. Sisa dana IPO GOTO sekitar Rp 2,81 triliun pada akhir Juni 2024. 

Dengan sisa dana dan penempatan tersebut, GOTO dapat menghasilkan pendapatan bunga sebesar Rp 168,13 miliar dari penempatan dana IPO. 

GOTO mendapat bagian terbesar dari penempatan rekening giro sebesar Rp 1,19 triliun dengan tingkat bunga 6,5%. Dari rekening giro tersebut, GOTO memperoleh bunga sebesar Rp 77,35 miliar. 

GOTO sendiri dikabarkan mengonsumsi kas dan setara kas sebesar Rp 4,16 triliun pada tahun 2023. Keuntungan penempatan dana IPO GOTO hanya mampu menutupi sebagian kecil pembakaran kas GOTO sepanjang tahun. 

Adapun emiten teknologi lainnya, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) menyebutkan seluruh dana IPO-nya berjumlah Rp 7,7 triliun. 

————

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Saluran WA