Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.Bank Indonesia (BNGA) telah membatasi ekspansi kredit tahun ini sebagai respons terhadap tantangan likuiditas, sementara suku bunga dasar Bank Indonesia (BI) tetap tinggi.
Presiden CIMB Niaga Rani Dalmawa mengatakan tren kenaikan suku bunga acuan BI berdampak pada biaya perbankan dana tersebut. Bank juga bekerja keras untuk menjaga nilai dananya.
Dalam situasi ini, bank juga harus memantau kinerja kredit Anda. Sementara itu, secara year to date, CIMB Niaga terus mencatatkan pertumbuhan kredit positif sebesar 6%. Namun, perbankan membatasi ekspansi kredit di banyak bidang.
“Kredit korporasi memang menurun dari target awal, namun suku bunga yang relatif tinggi masih menjadi kendala,” kata Rani kepada Bisnis, Rabu (7 Oktober 2024).
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulo juga mengatakan, likuiditas saat ini sedang ketat akibat tren suku bunga yang tinggi. “Likuiditas hari ini mahal, tersedia, tapi mahal,” ujarnya, Senin (7 Agustus 2024).
Dalam situasi seperti ini, bank mengerem penyaluran kredit. “Kredit kita naik 14,8% di kuartal I 2024, tapi di akhir tahun baru turun 10-11%. .” “Karena dananya mahal,” ujarnya.
Sebelumnya, Amin Nurudin, dosen senior Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), mengatakan likuiditas perbankan akan semakin mahal karena suku bunga dasar yang cenderung naik. “Hal ini dikarenakan biaya beban finansial yang cukup tinggi,” ujarnya.
Amin juga menegaskan, proyeksi permintaan pinjaman tidak terlalu tinggi karena kini perbankan mulai melakukan screening.
Seperti diketahui, suku bunga dasar BI masih mengalami kenaikan. BI mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate tidak berubah sebesar 6,25% pada Rapat Direksi (RDG) yang digelar pada 19-20 Juni 2024.
Dalam RDG, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin (bps) dari 6% menjadi 6,25% pada April 2024. Saat itu, suku bunga dasar dinaikkan untuk pertama kalinya sejak Oktober 2023.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel