Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berkomitmen meningkatkan produksi minyak mentah meski terjadi penurunan produksi dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah upaya telah dilakukan perusahaan untuk memperluas kapasitas migas.

Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Annis mengungkapkan perusahaan pelat merah itu terus meningkatkan produksi, termasuk di sektor hulu. Langkah ini diambil guna mengurangi ketergantungan impor minyak.

Sejauh ini, Pertamina sedang melakukan pengeboran sejumlah sumur. Misalnya, tahun lalu perusahaan menunjukkan ambang batas pada 32 meter. Baru-baru ini, SKK Migas dan Pertamina EP Zona 14 Papua Field (PEP) memulai pengeboran pada Senin (29/4/2024) di Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

John mengatakan, upaya untuk menemukan sumur baru masih terus dilakukan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mendukung perusahaan dalam menemukan sejumlah industri potensial.

“Tapi yang namanya eksplorasi, tidak mudah mencari tempat yang tepat,” ujarnya saat menjadi pembicara pada Forum Bisnis BUMN Indonesia di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Tahun lalu, anak usaha PT Pertamina, Hulu Energi, mencatat tingkat produksi minyak mentah sebesar 566.000 barel minyak per hari (BOPD), atau sekitar 68% produksi minyak mentah nasional.

John menjelaskan sejumlah lahan organik mengalami penurunan produksi cukup tajam hingga 50%. Sebab, sebagian sumur yang berproduksi kini merupakan lapangan tua, termasuk di blok Rocan.

Meski masih menjadi andalan produksi minyak Indonesia, namun upaya pemulihan kedua dan ketiga telah dilakukan oleh Pertamina. Salah satunya adalah teknologi advanced oil recovery (EOR) untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak.

“Itu juga merupakan hal yang sulit dan kami tetap melakukannya, meski membutuhkan waktu dan tidak mudah. “Ini adalah upaya yang akan kami teruskan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Pelayanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Kahyono Adi mengatakan, lift minyak mentah nasional dulunya berada di level 1,5 juta barel per hari dan kini turun hingga saat ini. . tingkat. 600.000 barel per hari.

Menurut dia, upaya peningkatan produksi dan lift terus dilakukan, termasuk pembukaan titik eksplorasi baru. Pemerintah juga mendorong perusahaan untuk menciptakan model kerja sama yang menarik bagi Pertamina, termasuk dengan melakukan pendalaman tambang yang sudah ada.

“Upaya-upaya ini, termasuk pembukaan lokasi eksplorasi baru, terus dilakukan. Kami memperlengkapi kembali eksplorasi kami dengan teknologi untuk mencarinya,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA