Bisnis.com, Jakarta – Ketua MPR Bambang Soesatyo mengkritik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) karena seringnya terjadi kasus kebocoran data di Indonesia.

Bamsoet, sapaan akrabnya, mengatakan pemerintah, BSSN, dan TNI harus serius dan segera menyelesaikan persoalan kebocoran data di BAIS TNI. Pasalnya, menurut orang yang akrab dengan masalah tersebut bernama Bamsoet, kebocoran data di BAIS TNI menunjukkan bahwa negara rentan terhadap infiltrasi.

Pemerintah harus segera meningkatkan keamanan sistem penyimpanan data intelijen agar kebocoran data tidak terjadi lagi, ujarnya di Jakarta, Jumat (12/7/2024).

Lebih lanjut, ia juga mendesak BSSN untuk bekerja sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2021 tentang BSSN untuk memperkuat keamanan dan pertahanan siber.

Katanya, “Fungsi BSSN apa? Harus memperkuat keamanan siber dan pertahanan negara.”

Bamsoet juga mengingatkan Panglima TNI Agus Subianto untuk mempelajari lebih lanjut metode peretasan dan mencari sumber daya manusia yang memadai untuk menjaga keamanan siber di BAIS TNI.

Tidak hanya Panglima TNI, Kapolri juga harus meningkatkan pengetahuannya tentang cara-cara peretasan sehingga dapat mengurangi risiko serangan peretasan, ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel