Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan membenahi pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara Surabaya (PDNS) 2 dengan melakukan reset password. Selain itu, peninjauan akan dilakukan pada Juli hingga September 2024.​

Selain penguatan manajemen, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah merumuskan tiga langkah jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memulihkan pusat data yang gagal.​

Ismail, Plt Direktur Aplikasi Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan hal terpenting bagi pemerintah saat ini adalah memulihkan layanan publik terlebih dahulu.

Ismail mengklaim, beberapa layanan publik saat ini menggunakan database kementerian/lembaga untuk melanjutkan aktivitas.

“Kami yakin kejadian kemarin (serangan ransomware PDNS 2) terjadi di zona merah dan dikarantina, kemudian dipindahkan ke zona biru dan kemudian mencapai sasaran di zona hijau.” Acara Pusat Keamanan Siber Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Ismail mengatakan, pada zona biru, pihaknya telah melakukan berbagai jenis peningkatan keamanan untuk membersihkan berbagai jenis virus mencurigakan yang mungkin ada pada data.

“[Kemudian] kami melakukan perbaikan manajemen, kami melihat semua kata sandi dan riwayat setiap pengguna atau penyewa, kami memperkuatnya, kami melakukan proses otentikasi dua faktor, kami meningkatkan manajemen,” ujarnya.

Oleh karena itu, konfigurasi kebijakan pemulihan layanan PDNS 2 jangka pendek adalah fast recovery.

Pada fase ini, pendistribusian kertas kerja, survei, penyusunan daftar seleksi dan pemulihan layanan prioritas, serta penyimpanan dan layanan lainnya akan berlangsung selama Juli 2024.

“Kalau proses di zona biru sudah selesai, kita pindahkan ke zona hijau.” “Itulah yang biasanya kita lakukan sekarang,” jelasnya.

Dalam jangka menengah, strategi restorasi yang diterapkan adalah membangun kembali ekosistem lokal. Artinya, pada Juli hingga Agustus 2024 akan dilakukan pemulihan layanan PDNS secara menyeluruh, realokasi layanan penyewa, perbaikan standar operasional prosedur (SOP), dan evaluasi pengelolaan PDNS.

“Sebagai hasilnya, konsep manajemen, sistem keamanan, alat, sistem, dan berbagai jenis perangkat keras dan perangkat lunak akan dievaluasi dan didesain ulang secara menyeluruh,” jelasnya.

Meski demikian, diakui Ismail, proses pemulihan PDNS 2 memang memerlukan bantuan dan masukan dari pakar dan pakar keamanan siber.

Selanjutnya, dalam jangka panjang, normalisasi akan dimulai.

Ismail mengatakan, pemeriksaan keamanan PDNS 1 dan 2 akan dilakukan oleh pihak ketiga independen antara Juli dan September 2024. Sedangkan implementasi hasil audit baru akan dilakukan antara September hingga November tahun ini.

“Saya berharap kita semua bersatu menghadapi apa yang mungkin terjadi, termasuk evaluasi yang sedang berlangsung terhadap pemerintahan saat ini,” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel