Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menambah jumlah otoritas darat sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya untuk melayani calon haji yang mulai terbang ke Tanah Suci pada hari ini, Minggu (5/12/2024).

Direktur Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, pada ibadah haji tahun ini, maskapainya akan terbang dengan maksimal 109.072 penumpang yang akan terbagi dalam 292 klotera penerbangan yang akan berangkat di 9 (sembilan) embarkasi.

“Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024, Garuda Indonesia akan menambah jumlah personel darat sebesar 10% dari jumlah personel tahun sebelumnya bagi calon jamaah haji. Untuk meningkatkan penyelenggaraan penerbangan haji ini, kami juga memiliki 14 pesawat dengan armada B777-300ER dan “Saya punya A330,” kata Irfan dalam keterangan resmi, Sabtu (5/11/2024).

Sebagian besar pemudik yang terbang dengan Garuda Indonesia akan menggunakan bandara di Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Calon pemudik akan berangkat bertahap ke Tanah Suci pada 12 Mei hingga 10 Juni 2024, dengan keberangkatan ke Madinah pada 12-23. Mei 2024 dan keberangkatan ke Jeddah pada 24 Mei s/d 10 Mei 2024.

Selanjutnya tahap pemulihan jemaah akan dimulai pada 22 Juni hingga 21 Juli 2024.

Sedangkan pada hari pertama atau Minggu (12/5/2024), pemberangkatan haji 2024 tahap 1 dijadwalkan dimulai di 7 embarkasi yaitu Jakarta, Solo, Medan, Banjarmasin, Lombok, Makassar, dan Padang; dimana penerbangan dari Jakarta ini akan menandai penerbangan pertama layanan haji Garuda Indonesia pada tahun ini.

Kesiapan operasional operasional haji saat ini juga didukung dengan penambahan kapal untuk memastikan operasional khususnya terkait waktu penerbangan dapat tetap terjaga secara maksimal.

Irfan dapat memahami bahwa lebih dari 66% calon haji yang dilayani tahun ini memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dan banyak yang belum pernah menggunakan perjalanan udara sebelumnya.

Situasi ini sendiri menjadi tantangan yang mendorong kami bersama seluruh pemangku kepentingan terkait untuk terus berkoordinasi secara aktif guna menjamin pelayanan yang aman dan nyaman bagi seluruh jemaah yang berbeda asal usulnya, imbuhnya.

Salah satu cara untuk meningkatkan kesiapan tersebut adalah melalui beberapa aspek, antara lain aspek pelayanan, kinerja, dan manajemen keselamatan, untuk memastikan kesiapan layanan penerbangan bagi calon pemudik haji dapat berjalan dengan lancar.

Irfan menjelaskan, salah satu langkah persiapannya adalah penerapan Aviation Health System, yaitu status kesehatan pesawat melalui berbagai prosedur perawatan komprehensif dan tingkat armada yang akan mengoperasikan penerbangan haji. Program ini sendiri telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh sejak bulan Maret lalu, dilanjutkan dengan persiapan umum sejak awal tahun 2024.

Selain itu, Garuda Indonesia melalui GMF AeroAsia juga telah melakukan berbagai persiapan teknis lainnya seperti perlengkapan/kesiapan, kesiapan stasiun dan manusia seperti sertifikat GACA (General Authority of Civil Society) yang merupakan prosedur wajib registrasi penerbangan haji kepada pihak berwenang. dari Arab Saudi.

Selain itu, dalam hal layanan perjalanan, Garuda Indonesia juga memberikan tunjangan makan dalam penerbangan berupa makanan panas minimal 2 kali dan makanan ringan 1 kali. Garuda Indonesia memberikan pengayaan dengan menyajikan hidangan khas dari setiap boarding area.

Jika melihat kembali pelaksanaan penerbangan haji tahun lalu, lebih dari 20% total penumpang yang diangkut Garuda merupakan kategori lansia, sehingga pada tahun ini perseroan juga fokus memenuhi kebutuhan dukungan layanan bagi lansia di wilayah tersebut. udara. transportasi dan perjalanan ke dan dari ruangan.

Upaya tersebut didukung dengan fasilitas yang menunjang kenyamanan di dalam pesawat, seperti penyediaan selimut dan perlengkapan darurat, optimalisasi boarding control, serta penyiapan 30 kursi roda untuk setiap boarding.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan VA Channel