Bisnis.com, Yogyakarta – Nilai tukar rupiah menguat di atas Rp 16.000 terhadap dolar AS seiring penguatan dolar AS pasca libur pertengahan April. Hal ini tidak hanya berdampak pada perusahaan besar atau multinasional, namun juga UKM
Rupiah masih tertekan karena ditutup pada level Rp16.185 per dolar AS pada Kamis (5 Februari 2024). Namun secara umum, rupee merupakan salah satu yang terlemah di dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun Insider Monkey, rupee diperdagangkan pada $0,000067. Ini adalah mata uang terlemah kelima di dunia dengan IDR 1 per dolar.
Wawang Supriyadi, pemilik Wiroto Handicrafts di Yogyakarta, juga pernah merasakan pelemahan nilai tukar rupiah dan penguatan dolar AS yang juga berdampak pada UKM.
Menurut dia, nilai dolar AS memang belum meningkat signifikan, namun harga bahan baku impor kemungkinan akan meningkat.
Pada Kamis (5 Februari 2024), disebutkan, “Kenaikan dolar AS terutama untuk bahan finishing. Bahan utamanya bersumber dari dalam negeri, tetapi bahan pelapis krom, pelapisan, dan pelapisan listrik diimpor.”
Wiroto Craft merupakan perusahaan kerajinan berbahan dasar logam. Bisnis Wawang menciptakan suvenir dan dekorasi rumah yang unik, memberikan sentuhan modern pada budaya tradisional Indonesia.
Wiroto Craft sendiri telah berdiri sejak tahun 1998. Nama Viroto dipilih mewakili sebuah kerajaan yang penuh kejayaan.
Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA