Bisnis.com, Jakarta – Pemerintah akan mengenakan bea masuk pelindung (BMTD) dan bea masuk antidumping (BMAD) terhadap tujuh produk impor.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan dalam rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), diputuskan pemerintah memberikan perhatian khusus pada tujuh komoditas.

Tujuh di antaranya penting, yaitu TPT, garmen jadi, keramik, elektronik, kecantikan/kosmetik, tekstil dan alas kaki jadi lainnya, kata Zuhas kepada awak media di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jumat (5/ 5). 5) mengungkapkan. Juli 2024).

Ia mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk menertibkan perdagangan produk impor dalam negeri yang mengancam industri dalam negeri. Perlu diingat bahwa banyak pabrik yang tutup akhir-akhir ini sehingga menyebabkan PHK besar-besaran.

Dirjen PAN menyatakan, biaya BMTD dan BMAD akan dikenakan kepada seluruh negara yang mengimpor ketujuh komoditas tersebut dari Indonesia. Namun, dia belum bisa memastikan besaran bea masuk atas barang tersebut.

Sebab, pemerintah masih menunggu hasil perhitungan BMTD Dewan Keamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) dan perhitungan BMAD Komisi Anti Dumping Indonesia (KADI).​​

“Kami masih menghitung [bea masuk],” ujarnya.

Pernyataan tersebut juga dimaksudkan untuk mengoreksi perdebatan mengenai penerapan bea masuk 100-200 persen terhadap barang impor. Zuhas menegaskan, besaran pajak impor yang harus dikenakan masih dihitung.

Berdasarkan informasi Bisnis, Zuhas pada Jumat (28 Juni 2024) mengumumkan pemerintah berniat mengenakan bea masuk sebesar 100-200 persen terhadap barang impor. Tujuannya untuk membendung masuknya barang impor ke pasar dalam negeri yang mengancam sektor industri dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tanah air.

Menurut dia, hampir seluruh produk pakaian jadi yang masuk ke dalam negeri, seperti produk kecantikan, alas kaki, pakaian, TPT, dan keramik, akan dikenakan bea masuk lebih dari 100 persen.​

“1-2 hari terakhir ini kita akan perbaiki aturannya dan mudah-mudahan minggu depan sudah selesai,” kata Zulkifli usai pembukaan Pekan Karya Kreatif (KKJ) Jabar 2024 dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2024. Trans Bandung Conference Center, Jumat (28 Juni 2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel