Bisnis.com, Jakarta – Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024 bertema “Agility in Uncertainty” telah memulai tahap evaluasi pemenang. Sidang arbitrase berlangsung di Wisma Bisnis Indonesia pada Selasa (5 Juli 2024).

BIA merupakan kegiatan tahunan Bisnis Indonesia Group, dan BIA 2024 merupakan penyelenggaraannya yang ke-22 sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002.

Pada acara ini, penghargaan akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan dengan prestasi terbaik berdasarkan penilaian juri. Ada dua kategori yang akan menerima penghargaan: industri non-perbankan dan perbankan.

Pada kategori non-perbankan, ada sejumlah sektor yang akan menerima penghargaan seperti konstruksi bangunan, perdagangan ritel, dan jasa telekomunikasi. Pada kategori perbankan, penghargaan akan diberikan kepada bank swasta nasional, bank syariah, dan bank pemerintah.

Proses arbitrase dilakukan oleh beberapa nama, antara lain Ketua Dewan Komisioner Badan Jasa Keuangan periode 2017 – 2022 Wimboh Santoso, dan Wakil Menteri Keuangan RI periode 2014 – 2019 Mardiasmo. .

Kemudian Sekretaris Komite Pemantapan Sistem Perekonomian (KSSK) 2008 – 2009 Raden Pardidi, Menteri Komunikasi dan Informatika RI masa jabatan 2014 – 2019 Rudiantara, dan Direktur PT Jornalindo Aksara Grafis (JAG) Lulu Trianto.

Terdapat beberapa komponen evaluasi kuantitatif seperti EBITDA, debt-to-equity rasio (DER), price-to-earnings rasio (PER), return on assets (ROA), dan return on equity (ROE). Tak hanya itu, ada juga penilaian kualitatif seperti manajemen risiko.

Wembo Santoso mengatakan, perusahaan-perusahaan di sejumlah sektor secara umum kini mengalami pemulihan yang tercermin dari membaiknya laju pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

“Ada beberapa anomali. Perusahaannya memang mengalami penurunan dan ini lebih spesifik pada perusahaan itu. Namun, secara keseluruhan, pemulihan itu tercermin pada PDB [produk domestik bruto],” ujarnya usai acara penjurian pemenang BIA 2024, Selasa. . (5 Juli 2024).

Sementara itu, Raden Pardidi mengatakan tema acara BIA 2024 adalah “Agility in Uncertainty”. Ia menilai topik ini relevan karena pasca pandemi Covid-19, perusahaan perlu beradaptasi dengan disrupsi yang terjadi.

“Ketahanan sangat penting bagi perusahaan untuk menghadapi krisis yang penuh gejolak ini,” katanya.

Tidak hanya di masa pandemi, dinamika atau tantangan akan terus muncul ke depan. “Harapan kami, perusahaan tetap fleksibel ke depan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan,” jelasnya.

Sedangkan setelah melalui proses penilaian para pemenang, diharapkan penghargaan akan diberikan pada bulan Juni 2024. Melalui ajang penghargaan ini, perusahaan penerima penghargaan diharapkan dapat memberikan contoh yang baik bagi perusahaan lain untuk terus berkembang melalui inovasi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel