Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) menyusun strategi seiring kenaikan harga dasar CPO Juli 2024. Sampoerna Agro juga memperkirakan harga CPO tidak akan berubah hingga akhir tahun 2024.
Stephanus Dharmagiri, Investor Relations Sampoerna Agro, menjelaskan kenaikan harga CPO yang terjadi pada bulan sebelumnya, Juni 2024, menyebabkan kenaikan harga dasar CPO pada bulan Juli ini.
Mengingat harga CPO yang masih tinggi, hal ini akan berdampak positif terhadap kinerja Sampoerna Agro, kata Stefanus saat dihubungi, Rabu (3/7/2024).
Stephanus melanjutkan, Sampoerna Agro memperkirakan produksi CPO SGRO pada Semester II/2024 akan lebih baik dibandingkan Semester I/2024. Pasalnya, produksi TBS akan mencapai hasil maksimal pada Semester II/2024.
Namun, lanjutnya, banyak tantangan yang dihadapi Sampoerna Agro hingga semester I 2024. Menurut dia, situasi perekonomian dunia yang tidak stabil dan penuh ketidakpastian berdampak pada permintaan minyak nabati global. Hal ini mempengaruhi harga komoditas, termasuk harga CPO.
Selain itu, dampak El Niño atau musim kemarau yang terjadi pada paruh kedua tahun 2023 berdampak pada produksi CPO dan SGRO nasional khususnya di wilayah Sumatera pada paruh pertama tahun 2024.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami terus fokus meningkatkan produktivitas perusahaan melalui aktivitas intensif yang telah dilakukan dalam setahun terakhir,” kata Stefanus.
Langkah-langkah tersebut meliputi peralatan mekanis, sistem pengelolaan air, perbaikan infrastruktur dan digitalisasi untuk meningkatkan pemantauan, efisiensi produksi dan efisiensi perkebunan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja SGRO.
Sampoerna Agro juga memperkirakan harga CPO akan relatif stabil pada tahun 2024 berkat lambatnya pertumbuhan produksi minyak nabati seperti bunga matahari, rapeseed, dan sawit.
Selain itu, lanjut Stephanus, implementasi penuh proyek B35 pada tahun 2024, kata dia, dapat meningkatkan permintaan CPO dalam negeri, serta kondisi geografis yang menyebabkan harga minyak naik.
Pada tahun ini, SGRO memperkirakan produksi CPO perseroan diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% year-over-year (YoY) pada tahun 2024.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Senin (1/7/2024), harga dasar produk CPO pada bulan ini ditetapkan sebesar US$800,75 per ton. Nilai tersebut lebih tinggi 2,82% atau 21,93 USD/t dibandingkan Juni 2024 yang tercatat sebesar 778,82 USD/t.
Penentuan harga dasar tersebut memperhitungkan rata-rata harga minyak sawit mentah di 3 pasar bursa minyak mentah utama seperti Indo-Nigeria, Malaysia dan pasar lelang minyak mentah Rotterdam.
Antara tanggal 25 Mei hingga 24 Juni 2024, rata-rata harga minyak mentah di Indonesia adalah US$761,56 per ton, sedangkan pasar penukaran minyak mentah di Malaysia adalah US$839,93 per ton, harga rata-rata di pasar lelang bahan bakar di Rotterdam adalah 957 USD/ ton.
Sedangkan menurut data yang dihimpun DataIndonesia.id, jika dilihat 1 tahun terakhir sejak Juli 2023 hingga Juli 2024, rata-rata harga dasar CPO di Indonesia sebesar US$793,03 per ton.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA