Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu retailer terbesar di Indonesia, Matahari Department Store, terpuruk. Mal ini kembali menutup dua tokonya di wilayah Banten, Tangerang, karena di sana semakin sepi. 

Sebelumnya, sepanjang tahun 2021, Matahari melakukan penutupan massal hingga 13 toko di tahun yang sama. Mereka yang ditangkap sebagian berada di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Bogor. 

Ketika pabrik-pabrik Metahari tutup, lapangan pekerjaan pun hilang.  Sosok dibalik Sun Corporation, raja bisnis retail

Dibalik berdirinya Matahari Institute ada nama Hari Darmawan. Buku Tionghoa Terkenal Indonesia menyebutkan dia adalah “Raja Bisnis Ritel”. 

Lahir 27 Mei 1940 di Makassar, nama Tionghoa Tan Tian Hock. Ia merupakan anak dari Tan Ah Siong, seorang pengusaha pertanian. 

Berasal dari keluarga yang sedang mengalami masa sulit, Hari pindah ke Jakarta setelah lulus SMA dan mulai mencari pekerjaan. Di Jakarta ia bertemu istrinya, putri pemilik toko Mickey Mouse di Pasar Baru. 

Setelah menikah, mertuanya memutuskan untuk menjual tokonya kepada Hari. Di bawah kepemimpinannya, ternyata ia mampu mengembangkan tokonya begitu cepat. 

Pada tahun 1986, di Pasar Bahru Hari membuka toko pertamanya, di mana ia membeli toko terbesar bernama De Zon (“The Sun”) dan mengganti namanya menjadi Matahari. 

Pada tahun 1980-an, tangan dinginnya kembali membantu Matahari berkembang pesat, membuka cabang di banyak kota besar di Indonesia dan mengukuhkan diri sebagai bisnis ritel terbesar di Indonesia. 

Tak lama kemudian, pada tanggal 9 Oktober 1989, Matahari Department Store go public. Dengan bertambahnya modal yang tersedia, pengembangan kapasitas Matahari semakin cepat.

Kebangkitan Matahari saat itu juga membuat jaringan waralaba terbesar sekaligus pemilik orang terkaya di AS, Walmart, hanya bertahan setahun dan diusir dari Indonesia. 

Namun masa kejayaan Matahari meredup ketika krisis keuangan melanda Indonesia pada tahun 1998 sehingga menyebabkan bisnis Hari One mengalami kerugian besar. 

Untuk menutupi kerugian tersebut, Matahari kemudian dijual ke Grup Lippo, dan Hari Darmawan mendirikan perusahaan ritel lain yang masih eksis hingga saat ini, yaitu Hari-Hari Supermarket. 

Hari Darmawan, yang mendirikan dan memimpin Matahari, yang menjadi bisnis ritel terbesar di Indonesia, meninggal pada tahun 2018 di usia 77 tahun. 

Bibi Hari ditemukan tewas pada Sabtu, 10 Maret 2018, di dekat Sungai Ciliwung di daerah pemilihannya di Chilembe, Distrik Puncak.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.