Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pertanian, pakan ternak, dan pakan udang, PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) memperkirakan laba akan meningkat 15% pada tahun 2024, naik dari laba 5%.

Menurut CEO CPRO Hendri Laiman, pada tahun 2024, CPRO memproyeksikan pendapatan akan tumbuh sekitar 5% dan laba tahunan meningkat menjadi 15% dari tahun 2023. Hal itu diungkapkannya pada Paparan Publik, Jumat (21/6/). 2024).

“Manajemen perseroan akan terus memantau perkembangan usaha, terutama tren harga jual, nilai tukar komoditas, dan nilai rupee,” kata Hendri Laiman dalam Paparan Publiknya, pernyataan pejabat perseroan.

Selain itu, Hendri juga mengatakan, amortisasi fasilitas seksi A pada tahun 2023 akan memberikan arus kas fleksibel yang besar untuk fokus pada investasi guna mengembangkan industri pangan dan pangan, terutama untuk mengatasi kendala yang mungkin terjadi dan memperkenalkan segmen pasar baru.

CPRO juga menawarkan kemampuan dan fleksibilitas untuk menyimpan lebih banyak bahan baku sebagai antisipasi perubahan harga bahan baku.

Mengutip data bisnis perseroan, pada tahun 2023 perseroan mampu mencatatkan penjualan sebesar Rp9,03 juta, meningkat 9,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Pendapatan dana tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan pet food, fish food, dan udang goreng. . produk

Selain itu, perseroan juga mampu membukukan laba pada tahun 2023 sebesar Rp 401,8 miliar, meningkat 7,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Peningkatan laba ini disebabkan oleh adanya peningkatan laba internal. Tahun 2023 sebesar Rp 1,68 juta.

Dalam situasi saat ini, Hendri Laiman juga menyampaikan banyak harapan untuk masa depan perusahaan, salah satunya adalah melakukan perubahan baru melalui komersialisasi benih ikan nila yang mampu bertahan pada kadar air yang tinggi, sebagai pilihan baru. bagi para petani ikan di indonesia. produk ikan yang mendekati cita rasa laut.

Sekadar informasi, ikan nila laut merupakan hasil penelitian perusahaan yang mempelopori pengembangan budidaya ikan nila laut melalui program pembangunan dan pengembangan peternakan berkelanjutan.

Ikan nila laut dapat tumbuh di air asin dan menghasilkan daging yang lebih murah dibandingkan ikan.

Tujuan bisnis dari usaha baru ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan di masa depan dengan produk-produk baru dari para petani ikan Indonesia.

Pada kuartal I 2024, CPRO mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,28 triliun, naik 7,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan udang dan benur.

Namun labanya direvisi menjadi Rp99 miliar dari sebelumnya Rp115 miliar karena melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar AS. (Fasya Kalak Muhammad)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel