Bisnis.com, JAKARTA – Hujan meteor yang terlihat di Depok beberapa waktu lalu sempat menghebohkan dunia maya. Belakangan, kasus serupa diketahui juga ditemukan di beberapa tempat.  

Menanggapi kabar tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membenarkan bahwa lampu hijau yang terlihat di langit Depok merupakan perlintasan meteor sesekali.

BRIN sendiri menyebutkan banyak fenomena antariksa yang bisa disaksikan di langit Indonesia sepanjang tahun 2024.

Peneliti Pusat Penelitian Antariksa, Lembaga Penelitian Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumlahana menjelaskan secara detail peristiwa astronomi yang terjadi tahun ini.

Ia mengatakan, pada 3 Januari 2024 misalnya, terjadi peristiwa dan Bumi mencapai Perihelion yang merupakan titik terdekat dengan Matahari. Selain itu, lanjutnya, peristiwa menarik lainnya adalah hujan meteor.

Sedangkan hujan meteor terjadi ketika benda-benda meteoroid terbakar di langit saat memasuki atmosfer bumi. Benda-benda tersebut juga bisa berasal dari puing-puing komet atau asteroid yang mengorbit Matahari.

“Untuk menangkap meteor, kita perlu mengamati cahaya bulan, puncak aktivitas, dan konstelasi yang dekat dengan radian,” jelas Farah, dikutip dari situs resmi BRIN, Selasa (25/6/2024). . Jadwal cuaca hujan terlihat di langit Indonesia hingga akhir tahun 2024:

Sumber: BRIN

Sebelumnya, sejak awal tahun ini, Indonesia banyak mengalami peristiwa hujan meteor seperti Quadrantids pada 3-4 Januari; Lyrid pada 22-23 April; Eta Aquariids pada 6-7 Mei hingga rangkaian peristiwa yang terjadi 2 hari lalu di Depok.

Berdasarkan catatan Bisnis, diketahui pada bulan Juni 2024 hujan meteor Bootids diperkirakan akan terjadi pada 22 Juni hingga 2 Juli dan puncaknya pada 27 Juni.

Hujan meteor diperkirakan mencapai puncak aktivitasnya pada pukul 12.00 WIB tanggal 27 Juni 2024, sehingga tampilan terbaik akan terlihat sebelum matahari terbenam dan setelah matahari terbenam pada tanggal tersebut. Tips memperhatikan hujan dalam cuaca

BRIN juga berbagi tips menyaksikan hujan meteor. Hujan meteor bisa terlihat jelas jika Anda berada di tempat yang gelap dan memiliki pandangan yang jelas (tidak ada gedung tinggi) seperti gunung atau pantai.

Jika Anda bisa berdiri di bawah cahaya seluruh belahan bumi, akan terjadi banyak hujan meteor.

Bisa juga menggunakan tenda yang sudah jadi saat camping atau menyiapkan kursi/sofa karena harus menunggu lama. Dan kalau keluar kadang bisa banyak, tapi istirahatnya lama. Ngobrol bareng teman dan bawa barang juga asyik,” kata Farahhati.

Farah juga mengingatkan, tidak ada kejadian yang berdampak langsung pada kehidupan manusia. Meskipun hal ini mungkin terjadi, karena berada di alam luar angkasa, efeknya kurang terlihat. Meskipun hal ini hanya mungkin terjadi dalam beberapa kasus seperti cuaca luar angkasa.

“Mari kita abaikan satu atau lebih kejadian tersebut dan jadikan kenangan sebagai pengalaman yang luar biasa, yang mungkin terjadi sekali seumur hidup,” ujarnya.

(Maria Hermina Kristin)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel