Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Singapura berencana menjual 10 bangunan tempat tinggal lagi pada paruh kedua tahun ini.

Melansir Bloomberg, Selasa (25/6/2024), kawasan komersial tersebut meliputi sembilan kawasan residensial dan satu kawasan komersial dan residensial.

Diperkirakan kawasan ini mampu menampung 11.110 hunian pribadi. Kementerian Pembangunan Nasional mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka akan terus menyediakan pembangunan perumahan untuk masa depan.

Namun, pengembang dan negara kota tidak memberikan respons yang baik terhadap kebijakan ini. Investor di sektor properti disebut-sebut mewaspadai proyek baru.

Pasar properti Singapura disebut melambat akibat tingginya suku bunga. Demikian pula, orang-orang kaya dari berbagai belahan dunia tidak terlalu tertarik dengan bidang ini.

Faktanya, untuk pertama kalinya di pasar lokal pada pekan lalu, pasar sebagai kawasan pemukiman tidak menarik minat pengembang. Situasi ini terjadi pertama kali dalam 20 tahun terakhir.

Kondisi yang mengindikasikan lemahnya permintaan juga terlihat dari kebijakan Pemerintah Singapura yang menolak begitu saja tawaran lahan luas di negaranya. Pertanyaan itu diajukan karena harga masuknya dinilai murah.

Upaya membanjiri perumahan ini bertepatan dengan harga sewa yang terus meningkat di Singapura.

Pemerintah mengatakan untuk menekan inflasi, pemerintah akan terus menyediakan rumah siap huni di tahun-tahun mendatang. Pasar perumahan baru di Singapura Hit

Sementara itu dalam laporan terpisah, Bloomberg menyebutkan penjualan rumah baru di Singapura turun untuk bulan kedua karena lemahnya permintaan dan kurangnya peluncuran rumah baru terus membebani pasar.

Hanya 221 unit yang terjual oleh pengembang di bulan Mei, turun dari 301 unit di bulan April, menurut data yang dirilis oleh Biro Konstruksi kota.

Capaian tersebut turun 79% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan properti di Singapura merupakan yang terendah dalam paruh pertama lebih dari satu dekade.

Penjualan pada Juni 2024 juga diperkirakan akan lebih kecil. Pasalnya, keluarga kaya sedang libur sekolah selama sebulan.

Realtor Knight Frank memperkirakan penjualan rumah baru tahun ini kurang dari 7.000 unit. Perkiraan ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 9.000. Perusahaan meyakini minat pasar properti hanya akan meningkat jika suku bunga diturunkan atau kebijakan pemerintah dilonggarkan.

Tetap saja, harga masih tinggi meskipun bisnis sedang melambat. Nilai rumah pribadi telah meningkat selama tiga perempat berturut-turut, dan beberapa kesepakatan menarik masih terjadi. Pada bulan Mei, orang asing tak dikenal membeli sebuah apartemen di Skywaters Residences, sebuah pengembangan mewah milik Alibaba Group Holding Ltd., seharga S$47,3 juta (US$35 juta).

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA