Bisnis.com, JAKARTA – Ribuan unit kendaraan listrik baterai (BEV) asal China, BYD Auto Co. Ltd siap mengaspal Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, anak usaha Pelindo, PT Indonesia Vehicle Terminal Tbk. (IPCC) memproses impor 2.301 mobil listrik BYD, terhitung sejak 3 Juni 2024 dalam tiga kunjungan kapal terakhir.

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao mengatakan, sebanyak 1.500 unit akan dikirimkan ke konsumen pada tahap pertama. BYD juga akan menggelar perayaan serah terima pertama di Pantai Indah Kapuk 2 pada 30 Juni 2024.

“Kami sangat senang akhirnya bisa menyediakan unit secara bertahap kepada konsumen. Mohon maaf dan kami hargai kesabaran Anda menunggu kedatangan mobil tersebut,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Sejumlah analis pun menilai masuknya BYD ke Indonesia berisiko menggerus pangsa pasar emiten konglomerat tersebut, PT Astra International Tbk. (ASII), khususnya di segmen kendaraan listrik.

Pasalnya, pemerintah menerbitkan Keputusan Presiden No. 79/2023 dan turunannya memperbolehkan pabrikan lain mengimpor mobil listrik lengkap (Completely Built Up/CBU), sepanjang memenuhi rencana lokalisasi dan persyaratan TKDN. Aturan ini seolah menjadi “karpet merah” bagi BYD untuk memasarkan produknya di Indonesia meski belum memiliki fasilitas produksi.

“BYD akan mulai mengikis pangsa pasar ASII setelah periode 2025, karena BYD baru mulai membuka pabrik resminya pada Juli 2024,” kata Head of Customer Literacy and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi à Bisnis.

Sekadar mengingatkan, pada pertengahan Januari 2024 lalu, BYD memboyong tiga model BEV, yakni BYD Dolphin dengan harga mulai Rp 425 juta (OTR Jakarta), disusul BYD Atto 3 seharga Rp 515 juta, dan BYD Seal yang dibanderol. mulai dari Rp 629 juta.

“Kami sepenuhnya menyadari meningkatnya permintaan Indonesia terhadap produk-produk energi baru dan transportasi berkelanjutan. Kami yakin bahwa Indonesia akan segera menyaksikan adopsi kendaraan energi baru secara luas,” kata Liu Xueliang, General Manager Divisi Penjualan Mobil BYD Asia Pasifik, dikutip dari Situs resmi BYD, Senin (24/6).

Spesifikasi mobil listrik BYD

Dilihat dari spesifikasi singkatnya, model BYD Dolphin menggunakan BYD e-Platform 3.0 terbaru yang dirancang khusus untuk mobil listrik murni. Varian Premium Extended memiliki jangkauan 490 km, sedangkan Dynamic Standard menawarkan jangkauan 410 km.

Selain itu, model Atto 3 memiliki desain SUV yang sporty dan aerodinamis. Varian yang tersedia memiliki jarak tempuh 480 km dan 410 km.

Sedangkan BYD Seal merupakan mobil listrik berbentuk sedan yang mengikuti konsep desain X, serta sabuk dinamis dan mengusung tema “Ocean Aesthetics”. Terdapat tiga varian untuk tipe ini, yakni Dynamic Variant dengan jangkauan hingga 510 km, Premium Variant dengan jangkauan 650 km, dan Performance Variant yang mampu menempuh jarak hingga 580 km.

Merujuk situs resmi BYD Indonesia, saat ini BYD memiliki dua partner jaringan distributor yaitu Arista dan Haka. Jaringan dealer Arista terdiri dari 12 cabang yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan. Sedangkan jaringan distributor Haka terdiri dari dua cabang, di Bintaro dan Cibubur.

Dalam rencana investasinya di Indonesia, BYD menargetkan membangun jaringan 50 dealer pada tahun ini, termasuk fasilitas produksi di Kawasan Industri Subang Smartpolitan PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA).

General Manager BYD Malaysia Eagle Zhao menambahkan, sejak tahun 2018, kendaraan niaga BYD telah masuk dalam layanan angkutan umum di banyak kota besar di Indonesia.

“Kami berencana membuka 50 toko secara nasional bersama mitra kami. Selain itu, BYD juga akan memulai rencana membangun tempat produksi di Indonesia pada akhir tahun ini,” ujarnya.

Mobil Kecepatan Listrik ASII

Saat BYD masuk ke Indonesia, konglomerat penerbit PT Astra International Tbk. (ASII) juga berkomitmen untuk mempercepat peluncuran kendaraan listrik. Setidaknya, ASII berencana meluncurkan tiga model battery electric vehicle (BEV) dengan harga relatif terjangkau. 

“Toyota Astra Motor akan memperkenalkan 3 model BEV dalam 2 tahun ke depan. Selain itu, kami juga akan terus memperkenalkan model HEV untuk memenuhi selera dan kebutuhan pelanggan dari segi paket produk seperti desain, kapasitas internal, kenyamanan dan harga. .” kata Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti kepada Bisnis.

Saat ini ASII memasarkan 6 model mobil BEV dan 13 model kendaraan listrik hybrid (HEV) di Indonesia dengan merek Toyota, Lexus, dan BMW. Selain itu, perseroan juga menjual sepeda motor listrik EM1 e dengan merek Honda.

Untuk model BEV, Astra memiliki Lexus UX, Toyota bZ4x, dan Lexus RZ. Kemudian untuk segmen PHEV, ASII memiliki Toyota Rav4 dan Lexus RX. Sedangkan segmen Astra HEV meliputi Innova Zenix, Yaris Cross dan beberapa model hybrid lainnya.

Namun model ASII BEV saat ini dijual dengan harga yang relatif mahal, yakni di atas Rp 1 miliar per unit. Misalnya saja Toyota bz4x BEV yang dibanderol mulai Rp 1,19 miliar, sedangkan harga Lexus UX 300e berkisar Rp 1,24 miliar.

Alhasil, segmen HEV milik Astra semakin menarik minat konsumen. Toyota masih memimpin penjualan mobil hybrid dengan total 1.734 unit pada April 2024 dengan Innova Zenix Hybrid menjadi model terpopuler. Harga Innova Zenix Hybrid mulai dari Rp 477,6 juta.

Sejalan dengan kekhawatiran analis, sepanjang tahun 2024 saham ASII juga terkoreksi 20,53% year to date (YtD) dan parkir di level Rp 4.490 pada Jumat (21/6/2024).

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel